Namun, hubungan Nia dan Dani tidak berlangsung lama. Beberapa bulan kemudian, mereka memutuskan untuk berpisah. Ada banyak alasan di balik keputusan itu---mulai dari perbedaan tujuan hidup hingga kesibukan masing-masing yang kian menyulitkan komunikasi. Kabar itu sampai ke telinga Ardi, namun ia tetap bersikap seperti biasa, menyimpan semua perasaannya rapat-rapat.
Ardi percaya bahwa kesempatan akan datang pada waktu yang tepat. Meski Nia kini kembali sendiri, Ardi tetap memilih untuk tidak mengungkapkan perasaannya. Bagi Ardi, ada hal-hal yang lebih penting dalam hidupnya saat ini, dan ia yakin bahwa jika takdir memang berpihak, Ardi meyakini bahwa waktunya untuk merasakan cinta sejati akan datang pada saat yang tepat. Hingga saat ini, perasaan itu tetap menjadi rahasia yang hanya hatinya dan Tuhan yang tahu.
Di tengah kesibukan sebagai ketua organisasi mahasiswa dan aktivis, Ardi terus menjalani hari-harinya dengan tenang. Nia dan Dani kembali menjadi teman baik, dan Rudi tetap menjadi sahabat yang selalu ada. Meski jalan hidup mereka tampak berbeda, benang merah persahabatan mereka tetap kuat, menghubungkan mereka dalam setiap langkah yang mereka tempuh di Kota Intan.
Bersambung.....
Karya Ahmad Fajar Mutahari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H