Namun, itu semua tetap mereka syukuri karena masih mending memiliki pekerjaan di saat ada banyak orang di luar sana yang masih sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dulu nya ibu teman saya ini juga sempat bekerja di pabrik bulu mata, tetapi hanya bertahan selama 4 bulan saja karena anaknya yang saat itu masih kecil (adik teman saya) tidak ingin ditinggal ibunya bekerja. Akhirnya ibu teman saya ini memilih berhenti bekerja dan fokus sebagai ibu rumah tangga sampai saat ini.
Kembali ke soal muncak, sembari menunggu teman saya pulang dari menyelesaikan urusannya, saya melakukan packing memindahkan barang bawaan saya dari tas ransel kecil ke tas cariel yang sudah disiapkan oleh teman saya. Ini yang saya suka. Saya sudah disiapkan tas carrier oleh teman saya, sohib saya banget ini karena saya hanya tinggal membawa peralatan pribadi saja. Hehe
Sambil packing barang, saya sembari menghubungi teman saya. Ada perubahan rencana yang tadinya kita akan berangkat pukul 10 pagi, kita ubah menjadi jam 1 siang. Mengingat teman saya masih ada keperluan dan sambil menunggu konfirmasi teman yang mau ikut lagi dalam acara muncak kita kali ini. Rencananya ada sekitar 5 orang di rombongan kita.
Begitulah pelajaran pertama yang saya dapat, segala sesuatu dalam hidup itu serba tidak pasti. Tinggal bagaimana kita menyikapi nya. Terkadang rencana matang bisa berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Sering juga rencana yang sudah disusun dengan baik tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Malah kadang-kadang hal yang tidak kita rencanakan justru terjadi, hal baik tentunya. Karena pada hakikat nya manusia tidak ingin hal buruk terjadi kepadanya.Â
Tracking di Tengah HujanPada saat teman saya datang sehabis menyelesaikan urusannya, kami langsung bersiap-siap. Membeli beberapa makanan kecil untuk persiapan bekal, memastikan semua barang sudah masuk ke dalam ransel, dan tibalah saatnya berangkat.
Dari saat berangkat hujan deras sudah turun, pertanda kami sudah harus bersiap nanti tracking juga dalam kondisi hujan. Sebelumnya, kami nyamper dulu satu teman lagi yang akan ikut. Kali ini seorang perempuan adik angkatan teman saya semasa kuliah. Susah juga mencari teman untuk diajak muncak, apalagi dalam kondisi cuaca hujan dan perempuan pula. Tetapi teman kita ini sudah diijinkan oleh orang tua nya untuk bergabung bersama kami.
Perjalanan dar Kota Purbalingga menuju basecamp kurang lebih 1 jam menggunakan sepeda motor. Kondisi yang hujan deras cukup menantang bagi kami karena jarak pandang ketika kita menggunakan helm juga agak terganggu.
Saya baru pertama kali melintasi jalanan ini, jalan yang menuju ke arah Pemalang. Tepatnya di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Sekilas mirip seperti jalanan di Purwokerto arah ke Baturraden. Hanya saja lebih berkelok jalannya. Mirip-mirip juga seperti di jalanan Puncak, Bogor, Jawa Barat ketika hujan dengan cuaca dingin dan hawa sejuk.
Sampai di Basecamp, cuaca masih hujan tetapi tidak terlalu deras. Basecamp nya tidak terlalu besar, hanya sebuah rumah kecil dengan penghuni nya ibu-ibu beserta anaknya. Beristirahat sebentar sembari ngobrol dengan pemilik basecamp, kami juga bersiap-siap untuk berangkat muncak.
Di basecamp inilah kami menitipkan motor kami. Barangkali kalau lagi musim mendaki, ada banyak motor milik pendaki, tetapi pada saat itu tidak ada yang mendaki. Sehingga hanya motor kami yang kami yang ada di basecamp.
