Sejujurnya, saya kecewa dengan ulah oknum Aremania yang memprovokasi dan membuat gaduh. Sampai-sampai Arema dan Aremania terdampak sanksi oleh PSSI.
Sanksi larangan memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia bagi dua orang Aremania (Dirigen dan seorang fans Arema), denda administratif, dan yang paling kentara adalah laga tanpa penonton baik kandang maupun tandang adalah hal yang merugikan. Klub akan kehilangan dukungan secara finansial dan secara psikologis.
Kalau kapasitas Stadion Kanjuruhan kira-kira 40 ribu penonton dengan tiket 50 ribu saja klub sudah bisa mendapatkan 2 Milyar pemasukan dengan catatan semua tiket terjual habis. Kalau rata-rata di setiap pertandingan kandang Arema ada 20 ribuan Aremania yang hadir saja sudah bisa membuat lawan gentar. Kalau laga tanpa penonton kok rasanya sepi, gitu.
Saya setuju dengan CEO Arema yang menerima sanksi dan juga Aremania yang meneriakkan perubahan terhadap cara mereka mendukung Arema.Â
sanksi untuk perubahan Arema yang lebih baik kedepannya adalah pilihan yang bijak. Harapannya, Aremania bisa belajar setelah disanksi oleh PSSI, sehingga musim depan sudah bisa lagi mendukung Arema dengan wajah baru dan slogan tanpa provokasi. Sudah saatnya Arema dan Aremania bangkit untuk kemajuan Arema kedepannya.
Salam satu jiwa, Arema Juara. Mbois.