Mohon tunggu...
Ahmad Faisal
Ahmad Faisal Mohon Tunggu... Penulis - Indonesian Writter

Political Science FISIP Unsoed Alumnus. I like reading, writting, football, and coffee.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lampu Tembak, Solidaritas Sesama Pengguna Jalan Raya

1 Mei 2018   05:26 Diperbarui: 1 Mei 2018   05:55 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari perspektif stakeholders, tentu saja kita para pengendara juga mengingnkan jalanan yang mulus, mempunyai penerangan yang baik, rambu-rambu lalu lintas tersedia, serta petunjuk arah yang lengkap. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi stakeholders terkait untuk membantu menunjang keselamatan berlalu lintas.

Pesan Solidaritas dalam Berkendara

Hal kecil yang saya soroti dalam berlalulintas adalah perihal lampu sorot jarak jauh (saya biasa menyebutnya lampu tembak). Baik ketika kita menggunakan mobil maupun motor, ketika berpapasan dengan kendaraan lain biasanya kita akan merasa terganggu oleh pancaran lampu tembak yang sangat silau di mata, sehingga pandangan kita menjadi terganggu. 

Apalagi ketika berada di jalanan yang penerangannya buruk. baiknya, kita bisa lebih bijak menggunakan lampu tembak, seperti misalnya di tikungan, ketika jarak pandang kurang terlihat jelas, atau mungkin bisa dimaklumi kalau di siang hari. Toh juga kita diwajibkan untuk menyalakan lampu kendaraan bagi sepeda motor di siang hari.

Banyak orang yang entah lupa atau betul-betul memerlukan penggunaan lampu tembak, tetapi justru mengganggu pengendara lain yang berlawanan arah dengannya. Karena pancaran lampunya sangat silau dan justru malah bisa (jangan sampai) menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.  

Dari hal sederhana seperti lampu saja kita bisa belajar mengenai solidaritas antarsesama pengendara. Jalanan adalah milik umum, maka berkendaralah dengan bijak. Hargai dan hormati sesama pengendara di jalan. 

Setidaknya, jika kita bisa menjadi pelopor dalam berlalulintas, kita juga bisa bersolidaritas dengan sesama pengguna jalan raya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun