Evaluasi kurikulum dalam pendidikan Islam:
Pengetahuan: Pengetahuan siswa tentang materi pelajaran
Keterampilan: Kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan mereka
Perspektif: Pandangan mereka tentang ajaran Islam dan nilai-nilai moral
Keterampilan sosial: Kemampuan mereka untuk berinteraksi dan bekerja sama dalam kelompok.
Dasar penyusunan kurikulum dalam pendidikan Islam:
Dasar Agama, dalam arti segala sistem yang ada dalam masyarakat termasuk pendidikan, harus meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumnya pada dasar agama Islam (al-Qur'an, Hadits dan sumber-sumber yang bersifat furu' lainnya) dengan segala aspeknya.
Dasar Falsafah, yang memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan Islam secara filosofis sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang diyakini sebagai suatu kebenaran, baik ditinjau dari segi ontologi, epistimologi maupun aksiologi.
Dasar Psikologi, memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan ciri-ciri perkembangan psikis peserta didik, sesuai dengan tahap kematangan dan bakatnya, memperhatikan kecakapan pemikiran dan perbedaan perseorangan antara satu peserta didik dengan lainnya.
Dasar Sosial, memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan Islam yang tercermin pada dasar social yang mengandung ciri-ciri masyarakat Islam dan kebudayaannya. Sebab tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu kebudayaan yang tidak berada pada masyarakat. Kaitannya dengan kurikulum pendidikan Islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan perubahan dan perkembangan.
Dasar Organisatoris, memberikan landasan dalam penyusunan bahan pembelajaran beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran beserta penyajiannya dalam proses pembelajaran. (Iskandar dan Usman,1988:49)