Di era saat ini, integrasi Islam dan ilmu psikologi sangat relevan dalam membantu individu menghadapi tantangan kehidupan modern. Salah satunya adalah dalam menangani masalah kesehatan mental. Misalnya, seseorang yang mengalami stres atau kecemasan dapat mengadopsi pendekatan psikologis yang rasional, seperti terapi kognitif atau konseling, yang juga didukung dengan pendekatan spiritual, seperti memperbanyak doa, zikir, atau mengikuti kajian keagamaan.
Selain itu, dalam masyarakat yang semakin terpecah karena perbedaan, sosiologi Islam mengajarkan kita untuk menjaga kerukunan dan saling tolong-menolong. Ini tercermin dalam kegiatan sosial seperti gotong royong, berbagi rezeki dengan yang membutuhkan, atau mendukung sesama dalam menghadapi masalah sosial.
Paradigma integrasi Islam dan ilmu sosial humaniora, khususnya dalam psikologi, memberikan pemahaman yang holistik mengenai manusia. Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani tidak hanya memberi pengetahuan tentang manusia dari sisi spiritual, rasional, dan intuitif, tetapi juga mengarahkan kita untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari, integrasi ini dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan dengan lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih penuh kasih sayang terhadap sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H