Mohon tunggu...
ahmadexcelwildannugraha
ahmadexcelwildannugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ANAK YANG BAIK

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paradigma Integrasi Islam dan Ilmu Sosial Humaniora: Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Ilmu Psikologi

17 Desember 2024   11:08 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:08 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di era saat ini, integrasi Islam dan ilmu psikologi sangat relevan dalam membantu individu menghadapi tantangan kehidupan modern. Salah satunya adalah dalam menangani masalah kesehatan mental. Misalnya, seseorang yang mengalami stres atau kecemasan dapat mengadopsi pendekatan psikologis yang rasional, seperti terapi kognitif atau konseling, yang juga didukung dengan pendekatan spiritual, seperti memperbanyak doa, zikir, atau mengikuti kajian keagamaan.

Selain itu, dalam masyarakat yang semakin terpecah karena perbedaan, sosiologi Islam mengajarkan kita untuk menjaga kerukunan dan saling tolong-menolong. Ini tercermin dalam kegiatan sosial seperti gotong royong, berbagi rezeki dengan yang membutuhkan, atau mendukung sesama dalam menghadapi masalah sosial.

Paradigma integrasi Islam dan ilmu sosial humaniora, khususnya dalam psikologi, memberikan pemahaman yang holistik mengenai manusia. Pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani tidak hanya memberi pengetahuan tentang manusia dari sisi spiritual, rasional, dan intuitif, tetapi juga mengarahkan kita untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat. Dalam kehidupan sehari-hari, integrasi ini dapat membantu kita dalam menjalani kehidupan dengan lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih penuh kasih sayang terhadap sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun