Menjadi seorang guru selain panggilan hati juga harapan orang tuaku. Entah karena kedua orang tuaku juga seorang guru. Kalau bukan karena amanat dan pesan kedua orang tuaku sebenarnya aku sudah mau merubah haluan. Menjadi seorang guru honorer terlebih di zaman seperti ini memang cukup berat terlebih kebutuhan yang semakin banyak. Beruntung mempunyai istri dan keluarga yang begitu mendukung dan memperhatikan. Terlebih ibuku selalu menguatkan dan berpesan ketika aku pulang kampung. " Menjadi guru itu harus ikhlas". Lirihnya saat aku membasuh kedua kakinya sekaligus memohon maaf dan keberkahan dari ibuku.
"Terlepas dari keuntungan dan kelebihan yang akan didapatkan, menjadi guru itu sangatlah mulia dan bagus, jangan sampai dilepaskan dan ditinggalkan, InshaAlloh kalau sudah saatnya pasti kamu mendapatkan yang terbaik. Mamah selalu do'akan supaya kamu segera menjadi Pegawai Negeri seperti kakak-kakakmu. Disetiap selesai shalat mamah selalu do'akan kamu". Dengan lemah lembut sambil mengusap kepalaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H