Ketika seorang anak berada dalam sebuah situasi yang membuatnya takut, mungkin saja dirinya akan merasa terluka. Meskipun luka tersebut tidak membekas, namun luka tersebut akan menghantui perasaannya alias luka batin. Ketika seorang anak menyaksikan sebuah kekerasan yang begitu tragis, mungkin saja dirinya akan mengingatnya sebagai sebuah momentum yang sangat mengerikan. Kemudian ketika seorang anak mendengarkan sebuah pernyataan yang menyakitkan hatinya, munkin saja dirinya akan selalu terngiang-ngiang oleh perkataan yang akan membuatnya semakin hancur.
Pengalaman traumatis bagaikan warisan yang tersimpan dalam batin seorang anak seumur hidupnya, kemudian pengalaman traumatis tersebut akan selalu menjadi pengingat mengenai situasi-situasi buruk yang telah lama bertahan dalam pikirannya selama bertahun-tahun.
Pada akhirnya, pengalaman traumatis pada anak akan akan dengan perlahan memberikan perubahan-perubahan terhadap kondisi mental, fisik, emosional, sosial, hingga spiritual pada anak.
Berikut adalah 3 (tiga) tanda trauma masa kecil yang sering tidak disadari oleh seorang anak hingga menghantuinya ketika dirinya telah berada dalam fase manusia dewasa, antara lain :
1. Munculnya Rasa Cemas Tanpa Alasan
Kecemasan adalah suatu hal yang sangat umum terjadi dalam setiap permasalahan kesehatan mental, dimana rasa cemas akan mempengaruhi diri seseorang dengan cara-cara yang sangat berbeda.
Terlebih parahnya, kecemasan akan sulit hilang dalam mental seseorang, bahkan justru hal itu semakin bertambah parah seiring berjalannya waktu.
Seringkali, rasa cemas akan mengganggu kehidupan seseorang ketika muncul sebuah ketakutan dan kekhawatiran mengenai apa yang akan dialaminya serta kejadian apa yang akan datang kepadanya.
Terkadang rasa cemas muncul di dalam diri seseorang tanpa alasan yang mendasarinya secara pasti, bahkan rasa cemas bisa saja datang dalam waktu kapanpun dan dimanapun seseorang tersebut berada.
Mungkin kecemasan yang terjadi sesekali merupakan suatu kondisi yang normal-normal saja dalam kehidupan seseorang, namun jika kecemasan muncul dengan waktu yang cukup sering atau intens, berlebihan, dan terus menerus dalam kehidupan sehari-hari seseorang maka hal itu perlu menjadi permasalahan yang dianggap serius.
Dalam trauma masa kecil, kegelisahan dan rasa takut menjadi faktor utama bagaimana kecemasan bisa muncul dalam diri seseorang tanpa sebab dan alaasan.