Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Morning Depression, Suasana Hati yang Memburuk di Pagi Hari

12 Mei 2023   19:57 Diperbarui: 16 Mei 2023   02:00 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image: Adobe Stock Image

Pagi-pagi mau jadi morning person, ehh tiba-tiba mood kok malah memburuk. Pagi hari bukannya bugar dan berenergi, perasaan tubuh kok malah jadi tidak bertenaga, tidak berenergi, merasa frustrasi, sedih, marah, dan lelah. Suasana hati seperti ingin melampiaskan emosi, tetapi tubuh seakan-akan bingung dengan apa yang harus diperbuat.

Bangun tidur justru merasa seperti seseorang yang sedang tertekan, dan kesulitan menjalani rutinitas di pagi hari. Perasaan dirimu yang tidak nyaman, membuat mental dan hati menjadi tak termotivasi untuk menyambut datangnya hari. Wah, jangan-jangan dirimu berada di kondisi morning depression.

Lantas, apa sih morning depression itu? Kenapa seseorang bisa mengalaminya? Apakah kondisi ini berbahaya?

Morning depression atau depresi pagi adalah gangguan emosi dan suasana hati yang tiba-tiba memburuk di waktu pagi, dengan munculnya gejala-gejala depresi berat yang membuat seseorang merasa dirinya tertekan dan tidak dapat mengendalikan perubahan yang secara tidak sadar dialami oleh dirinya. 

Tidak jarang depresi pagi bisa membuat seseorang yang sudah bangun ingin kembali ke ranjang tidurnya, bahkan ada yang merasa malas bergerak dari tempat tidurnya hingga hal itu mengganggu aktivitas-aktivitasnya di pagi hari.

Sumber Image: Adobe Stock Image
Sumber Image: Adobe Stock Image
Depresi pagi merupakan subtipe atau varian suasana hati dari gangguan depresi berat, dimana suasana hati seseorang akan merasakan gejala gejala depresi berat yang berubah-ubah tergantung datangnya waktu. 

Ya, depresi bisa datang dalam diri seseorang kapanpun, entah itu pagi, siang, sore, hingga malam. Namun sesuai dengan namanya, depresi pagi akan menekan seseorang di waktu pagi hari.

Seseorang yang mengalami depresi pagi akan merasa putus asa dan menjalani hari dengan tidak kenal arah, apapun yang dilakukan oleh seseorang tersebut seperti dalam kondisi hampa serta merasakan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. Bahkan, depresi ini membuat seseorang akan merasa ragu bahwa dirinya bisa melewati hari tersebut dengan perasaan yang tenang sepanjang hari.

Selain karena gejala depresi berat yang muncul dengan spontan, depresi pagi terjadi karena banyak hal yang bisa menjadi trigger atau pemicu. Mulai dari kesulitan tidur, tidur dalam waktu lama, perasaan gelisah dan sedih sebelum/setelah tidur, terlalu lelah setelah menjalani aktivitas seharian, hingga susah tidur karena tidak ingin menghadapi waktu pagi di hari lain/trauma dengan waktu pagi.

Seseorang mungkin ingin mengisi waktu istirahat tidurnya sebagai media relaksasi dan pemulihan energi, tetapi depresi pagi membuatnya semakin teraniaya. Hal ini jelas cukup bahaya karena selain memberi dampak negatif pada kesehatan mental dan kondisi psikologis seseorang, depresi pagi juga bisa mengganggu jalannya kinerja otak.

Memang, depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum di dunia ini. Seseorang yang menderita depresi akan merasa kehilangan semua harapannya dalam hidup, keadaan itu lantas menyebabkannya berada dalam kondisi emosional yang berkepanjangan dan tak kenal waktu.

Tidak perlu terlalu khawatir, gangguan depresi pagi mungkin akan datang secara tiba-tiba, namun gangguan tersebut tidak akan berjalan dalam waktu sepanjang hari. Depresi pagi akan menghilang atau memudar seiring berjalannya hari dan waktu, dimana rasa depresi tersebut akan berkurang bahkan lenyap di waktu siang, sore, dan malam harinya.

Meskipun banyak dialami oleh seseorang yang sudah memiliki awalan riwayat gangguan depresi, bukan berarti gangguan depresi pagi ini tidak bisa diderita oleh orang-orang normal lainnya. Hal ini dikarenakan bahwa meskipun orang normal tidak memiliki gangguan mental, namun mereka juga mengalami gejala yang mirip dengan gejala depresi pagi seperti kelelahan, kemalasan, dan sulit berkonsentrasi atau berpikir.

Jadi perlu diingat, orang tanpa depresi juga bisa mengalami perubahan suasana hati seperti gangguan depresi pagi. Meskipun berpeluang kecil, tapi hal itu tetap harus diwaspadai oleh semua orang dan semua kalangan. Tidak ada yang tidak mungkin, semua tergantung dengan pola hidup sehat seseorang. Kehidupan yang tidak sehat, bukan hanya berakibat fatal pada kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental.

Antara Pengaruh Ritme Sirkadian dan Pengaruh Hormon

Tidur, tidak terlepas dari cara seseorang mengatur siklusnya untuk tidur dan bangun dalam kurun waktu 24 jam. Itulah Ritme Sirkadian, sebauh perjalanan jam internal tubuh yang mengikuti perubahan mental, perubahan fisik, dan perubahan perilaku seseorang dalam waktu seharian. Didalam ritme sirkadian, umumnya manusia akan bangun tidur ketika terdapat respon dengan situasi terang (pagi,siang,sore) dan akan kembali tidur pada saat terdapat respon dengan kondisi gelap (malam).

Ritme tersebut sangat mempengaruhi pola tidur sebagian manusia, sehingga manusia memiliki jam-jam tidur tertentu yang didalam waktu tersebut tidak diisi dengan aktivitas-aktivitas yang mengganggunya. Ya, kebanyakan manusia akan mengisi aktivitasnya di pagi hingga sore hari dan akan beristirahat di malam hari hingga menjelang pagi hari.

Namun, hal itu berbeda dengan seseorang yang menderita gangguan depresi pagi atau morning depression. Jika  gangguan depresinya sedang kambuh, penderita depresi pagi akan berada dalam situasi buruk. Dimana seseorang akan merasakan gangguan tidur, yang akan sangat mempengaruhi kualitas tidurnya.

Jika kualitas tidurnya terganggu, otomatis siklus tidurnya atau ritme sirkadian juga akan terganggu. Akibatnya, pola tidur seseorang akan mengalami kekacauan. Sehingga hal itu menyebabkan istirahat tubuh dan otak merasa terhambat, dan hal itu cenderung membuat gejala-gejala depresi lain timbul.

Hal itu akan diperparah jika gejala depresi pagi tersebut menimbulkan perubahan suasana hati yang terjadi secara drastis (mood swing), suatu perubahan emosi yang terjadi dalam waktu tiba-tiba dengan intensitas yang sangat tinggi dan sering. Jadi jika tidak ingin mengalami gangguan depresi pagi, kurangi dan hindari situasi yang menyebabkan pola tidur yang sudah sesuai dengan ritme sirkadian terganggu.

Selain itu, depresi pagi juga bisa dipengaruhi oleh hormon pemicu stress. Hormon Kortisol namanya, sebuah hormon streoid yang dilepaskan oleh tubuh ke dalam darah sebagai suatu respon terhadap stress. Hormon ini dibentuk sebagai usaha tubuh untuk mempersiapkan diri melawan sebuah ancaman, khususnya ancaman stress. Dalam kerjanya, hormon ini akan mempengaruhi detak jantung hingga tekanan darah seseorang.

Apakah hormon kortisol adalah hormon negatif atau buruk? Tentu tidak, di beberapa situasi tubuh justru memerlukan hormon tersebut. Hal itu dikarenakan bahwa hormon kortisol dapat menciptakan banyak energi pada tubuh manusia, yang dapat membuat seseorang merasa terjaga dalam menjalankan suatu aktivitas.

Tapi memang, terlalu banyak memiliki hormon kortisol dapat menyebabkan seseorang mudah terpacu, mudah cemas, tidak fokus. Bahkan jika seseorang tidak bisa mengontrol emosinya, hormon tersebut dapat menciptakan energi yang bisa menyebabkan diri seseorang marah mengebu-gebu dan sedih berlarut-larut. Jadi kebanyakan energi juga ada dampak negatifnya, energi yang terlalu banyak menyebabkan seseorang terpicu oleh adrenalinnya.

Alih-alih baik jika terpicu oleh keadaan yang positif, tapi jika hormon tersebut terpicu oleh hal yang negatif maka akan menciptakan keadaan yang negatif pula. Perlu kontrol diri, sebagai bentuk perlindungan terhadap segala ancaman. Sesuatu yang banyak belum tentu baik, tapi sesuatu yang banyak akan bersifat positif jika seseorang dapat mengelolanya dengan baik.

Kontrol diri (self control) adalah proses yang tepat terhadap perlindungan diri seseorang, sebagai manifestasi dalam membentuk pengendalian emosi. 

Self control dapat membentuk berbagai kemampuan untuk mengarahkan, mengatur, dan membimbing segala tindakan dalam diri seseorang menuju ke tindakan yang lebih positif. Maka seseorang yang menderita gangguan depresi seharusnya wajib untuk meningkatkan self control, sebagai cara untuk melawan gejala-gejala depresi.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi dan menstabilkan morning depression atau depresi pagi :

1. Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat membuat detak jantung meningkat, sehingga aliran darah dan oksigen dapat teralirkan dengan baik ke otak.

2. Pertahankan jadwal tidur yang teratur. Tidur merupakan bentuk istirahat yang sempurna, maka diperlukan waktu yang cukup pula. Perhatikan waktu tidur dan waktu bangun, dan jangan terlalu sering melanggar waktu itu dengan berbagai alasan seperti begadang dan lemburan.

3. Jangan tidur terlalu lama. Tidur memang aktivitas yang menyenangkan, tetapi tidur terlalu lama justru membuat tubuh terasa kaku akibat tidak beraktivitas. Fatalnya, tidur terlalu lama justru dapat menyebabkan sakit kepala, cemas, hingga depressi.

4. Selalu dalam kondisi tenang dan terkontrol. Ketika depresi kambuh, tetaplah dalam kondisi tenang dan kontrol emosi dirimu untuk tetap dalam batas positif. Selalu berdoa dan beribadah agar lebih tenang.

5. Mencari tempat untuk mencurahkan isi hati (curhat). Carilah keluarga atau teman, sebagai media untuk mencurahkan keluh kesahmu. Memang mereka tidak merasakan apa yang orang depresi rasakan, tapi setidaknya mereka akan membantu mencarikan solusi untuk meyakinkan diri mengatasi rasa trauma dan gangguan mental.

Pada intinya, morning depression adalah suatu hal yang bisa saja membahayakan. Jangan biarkan suasana hatimu tertekan, apalagi jika hal itu terjadi di waktu yang tidak tepat. Suasana hati yang kacau tidak hanya membuat harimu menjadi tak beraturan, tetapi juga membuat kondisi mentalmu dalam kondisi yang selalu terdesak.

Hindari segala kebiasaan buruk yang memicu depresi pagi, semakin buruk suasana hatimu, semakin buruk pula kesehatan mentalmu. Hindari hal-hal tidak perlu, yang menyebabkannya menganggu pola tidur dan kualitas tidurmu. Hindari pula segala mindset negatif, yang membuatmu terus merasa sedih, marah, dan cemas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun