Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal KH Ahmad Dahlan sebagai Sosok Penggerak Merdeka Belajar di Era Pergerakan Nasional

6 Mei 2023   14:38 Diperbarui: 6 Mei 2023   14:48 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi KH. Ahmad Dahlan | Sumber Image : Potongan Gambar dari Film "Sang Pencerah" (Multivision Plus,2010)

Pendidikan yang stagnan tidak bisa menjamin manusia mengalami kemajuan, dan kemajuan hanya bisa diraih oleh orang-orang yang memiliki pola pikir yang dinamis. Apa yang ditanamkan oleh KH. Ahmad Dahlan dalam pembaharuan pendidikan yang stagnan adalah menanamkan pendidikan sebagai jawaban bagi masyarakat dalam artian kaum pribumi, untuk keluar dari lingkaran kebodohan dan segala bentuk penjajahan.

Pendidikan sebagai Prioritas Utama Pembangunan Masyarakat dan Umat

Perkembangan pendidikan yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah bukan hanya mempelajari ilmu agama saja, melainkan juga mengusahakan masyarakat untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan umum. Bukan hanya menguasai, tapi juga memadukan ilmu pengetahuan umum itu dengan ilmu pelajaran agama islam.

Targetnya, masyarakat yang merasakan pendidikan dari KH. Ahmad Dahlan mampu meningkatkan pemahaman pendidikan islam dan pendidikan ilmu pengetahuan umum secara komprehensif (menyeluruh) dengan tetap berlandaskan Al-Quran dan Hadits.

Kemudian, KH. Ahmad Dahlan juga mengajarkan pentingnya pembentukan karakter sebagai bentuk pembangunan kepribadian untuk menciptakan mental yang dalam menghadapi suatu hambatan. Salah satunya dengan membangun komunikasi dan ikut berorganisasi. Bukan hanya organisasi Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan juga tercatat aktif dalam beberapa organisasi seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam untuk memperluas jaringan komunikasi antar organisasi.

Dalam pembentukan karakter, KH. Ahmad Dahlan terkenal dengan penanaman prinsip "Fastabiqul Khairat" dan "Man Jadda Wa Jadda". Dimana pembangunan kepribadian diri dilakukan dengan prinsip berlomba-lomba dalam kebaikan dan motivasi spirit siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil.

Mengadopsi Metode Pendidikan Modern yang Dipadukan dengan Pendidikan Tradisional

KH. Ahmad Dahlan mengadopsi beberpa metode pembelajaran modern pada pendidikan barat, mengenalkan berbagai metode-metode yang lebih maju dengan ilmu yang lebih maju. Tetapi, pendidikan modern tersebut tetap dimodifikasi dengan unsur-unsur tradisional agar lebih sesuai dengan dinamika hidup masyarakat Indonesia.

Dalam konsepnya, pendidikan yang diberikan adalah pembelajaran yang bukan hanya untuk dihafal, tetapi juga diamalkan. Salah satunya pembelajaran dengan konsep surat Al - Maun yang mengajarkan bahwa semangat orang yang berpendidikan itu bukan hanya mengamalkan ilmu agama saja, tetapi juga mengamalkan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan umum lainnya. Bukan hanya sekedar menghapal, namun juga turun langsung ke jalanan, turun langsung ke masyarakat, dan mengamalkan ilmu yang didapatnya setelah belajar.

Dari segi sarana pendidikan, KH. Ahmad Dahlan juga melakukan pembaharuan sarana dari yang sebelumnya non-formal menjadi formal. Beliau membuat ruang kelas yang lengkap dengan segala peralatanya, seperti buku tulis, meja, kursi, papan tulis dan berbagai peralatan lain yang lekat dengan pendidikan modern barat. Hal itu menjadi pembaharuan, karena sebelumnya sarana pendidikan hanya sebatas dengan lesehan.

Kemudian KH. Ahmad Dahlan juga melakukan pembaharuan interaksi belajar, dengan mencampur murid laki-laki dan murid perempuan. Tujuannya agar interaksi belajar bisa dirasakan dan dipahami dari segi persamaan gender dan murid-murid bisa saling bertanya antara mereka dengan gurunya, bukan hanya guru yang bertanya dan mengajarkan suatu ilmu.

Beberapa hal ini menjadi penting, karena pembaharuan metode pendidikan modern saat itu di era pergerakan nasional hanya bisa dirasakan oleh anak-anak konglomerat dan anak-anak keturunan warga belanda saja.

Pengelolaan Pendidikan Secara Profesional

Pendidikan yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah bukan serta merta untuk keuntungan organisasi saja, melainkan juga keuntungan masyarakat luas. Hal itulah yang menyebabkan KH. Ahmad Dahlan mengajarkan sisten pengelolaan yang baik dan profesional untuk mengedepankan aspek pendidikan. Dengan misi, agar sistem pendidikan yang telah diajarkan mampu menghadapi dan mengikuti dinamika atau perkembangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun