Mohon tunggu...
Ahmad Dirgahayu Hidayat
Ahmad Dirgahayu Hidayat Mohon Tunggu... Jurnalis - Selalu berusaha mendapatkan hal baik untuk diri sendiri lalu menebarkannya ke yang lain

Bila belum sanggup memberi materi, setidaknya masih sanggup membuat wajah murung kembali berseri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Sayyidah Khadijah Menyatakan Cinta pada Sang Nabi

12 Januari 2023   08:11 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:18 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta yang besar memang selalu menuntut pengorbanan yang besar. Itu sebuah konsekuensi, persis seperti memejamkan mata saat tidur yang berkonsekuensi menggelapkan segalanya. Kita tahu itu dan sangat kita sadari. Ibu-ibu yang rajin buat acara "rujakan" bareng tetangga.

Bukan tidak paham bahwa cabai yang terlalu banyak akan sangat menyiksa, mereka harus siap menahan pedas selama 10-15 menit, sambil menyantap kerupuk secara membabi buta. Belum lagi urusan bolak balik ke toilet. Namun, itu bukan pantangan bagi para penggemar rujak. Apapun berani mereka lakukan demi sesuatu yang ia gemari.

Apa yang dilakukan Sayyidah Khadijah terhadap baginda Nabi memang bukan hal biasa di kalangan orang Arab, namun sangat tidak asing dalam dunia cinta. Jauh sebelum kisah Khadijah, orang-orang Arab sudah mengenal kisah cinta Sayyidah Zulaikha dengan Nabi Yusuf 'alaihissalam yang tentu lebih ekstrem. 

Di mana, istri Qithfir, seorang perdana Menteri Keuangan Mesir itu sampai tega memfitnah Nabi Yusuf lantaran cintanya yang teramat dalam. Kendati sebenarnya ia tak sejahat yang kita bayangkan.

Semua itu ia lakukan demi menjaga cintanya yang tersulam rumit. Satu sisi, Zulaikha tak tahan tercekik cinta hingga berani melakukan pemaksaan kepada Nabi Yusuf. Sementara di sisi lain ia akan mencelakakan sang kekasih karena sikapnya. Sehingga, saat diadili, jika ia mengaku dirinya bersalah, kematian pasti meringkusnya.

Dan, secara tidak langsung ia akan membunuh cintanya. Sayyidah Zulaikha tak ingin kekacauan besar itu terjadi. Hingga akhirnya, Zulaikha rela menanggung penyesalan karena telah menjebloskan kekasihnya ke dalam penjara. Para pecinta sejati memang tak gentar terluka demi cintanya.

(Khadijah Jatuh Cinta pada Sang Nabi)

Tak terkecuali Khadijah. Selain terpana dengan akhlak mulia Rasulullah, ia juga sangat khawatir bila tak berhasil mendapatkan cintanya. Tanpa pikir panjang, Khadijah menyatakan cintanya kepada insan suci itu. Imam al-Busyiri, termasuk yang menggambarkan betapa besarnya cinta Khadijah kepada Sang Nabi. Dalam al-Minah al-Makkiyah syarah dari Hamziyatul Bushiri (hal. 177), Sayyid Muhammad mengutip sebuah syair berikut;

*

Artinya, "Semakin teranglah bagi Khadijah bahwa baginda Nabi lah sang harta terpendam dan emas berharga yang dinati-nanti hingga detik ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun