Mohon tunggu...
Ahmad Dharmawan
Ahmad Dharmawan Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

NIM : 55523110003 | Program Studi : Magister Akuntansi | Fakultas : Ekonomi dan Bisnis | Jurusan : Akuntansi Perpajakan | Universitas : Universitas Mercu Buana | Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Pada Authorized Economic Operator dan Pelaporan Otomatis Pelaksanaan Peraturan Perpajakan

23 September 2024   20:01 Diperbarui: 23 September 2024   20:33 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hak cipta: Prof Dr. Apollo_FEB UMB Jakarta

Selain itu, ia sering menyoroti pentingnya memikirkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil saat ini. Dalam implementasi AEO dan pelaporan otomatis, refleksi tentang dampak kebijakan ini pada masyarakat di masa depan sangatlah penting. Mumford berpendapat bahwa pendidikan adalah kunci untuk memahami teknologi, sehingga masyarakat perlu diberikan pengetahuan yang memadai untuk berpartisipasi aktif dalam sistem perpajakan yang baru.

Kolaborasi yang sehat antara sektor publik dan swasta juga ditekankan, karena kerja sama antara kedua sektor ini penting untuk mencapai kepentingan bersama, bukan hanya keuntungan pribadi. Mumford mengingatkan kita bahwa keberlanjutan harus menjadi fokus utama dalam setiap kebijakan. Dengan demikian, AEO dan pelaporan otomatis harus dirancang untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan adil, baik secara ekonomi maupun sosial. Secara keseluruhan, menerapkan pemikiran Mumford menunjukkan bahwa AEO dan pelaporan otomatis lebih dari sekadar efisiensi teknis, mereka harus dipahami dalam konteks dampaknya terhadap manusia dan masyarakat, dengan kebijakan yang memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

Mahatma Gandhi

Sedangkan pemikiran Mahatma Gandhi percaya bahwa inovasi dan teknologi harus mendukung prinsip-prinsip kemanusiaan. Oleh karena itu, dalam penerapan AEO dan pelaporan otomatis, kebijakan harus melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dia juga akan menekankan perlunya regulasi yang adil dan merata, yang menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan hak-hak individu. Dengan pendekatan ini, kebijakan perpajakan dapat dirancang untuk menciptakan keadilan sosial dan memberdayakan komunitas, selaras dengan nilai-nilai yang dia perjuangkan sepanjang hidupnya

Regulasi yang menyertai AEO dan pelaporan otomatis harus dirumuskan dengan mempertimbangkan keadilan sesuai dengan keyakinan yang dipegang oleh Mahatma Gandhi. Bahwa setiap kebijakan harus mengutamakan hak-hak individu dan tidak boleh mengorbankan kebebasan pribadi demi efisiensi atau keuntungan ekonomi. Ia akan mendorong pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa regulasi yang diterapkan mampu melindungi masyarakat dari penyalahgunaan dan eksploitasi.

Hak cipta: Prof Dr. Apollo_FEB UMB Jakarta
Hak cipta: Prof Dr. Apollo_FEB UMB Jakarta

Selain itu, Mahatma Gandhi juga akan melihat pentingnya pendidikan dalam penerapan kedua kebijakan ini. Ia percaya bahwa masyarakat yang terdidik akan lebih mampu memahami dan berpartisipasi dalam sistem perpajakan yang baru. Pendidikan yang baik akan memungkinkan masyarakat untuk menyadari hak-hak mereka dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan AEO dan pelaporan otomatis.

Dalam hal kolaborasi, Gandhi dengan tegas mendorong terwujudnya kerjasama yang sinergis antara sektor publik dan swasta, dengan keyakinan bahwa kedua sektor ini harus bersatu demi kepentingan bersama masyarakat, bukan semata-mata untuk mengejar keuntungan individu. Ia percaya bahwa kerjasama yang sehat dan konstruktif ini akan memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga mampu memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga tercipta kesejahteraan yang merata. Selain itu, Gandhi juga sering menekankan pentingnya tanggung jawab sosial sebagai landasan dalam setiap kegiatan ekonomi. Dalam konteks penerapan AEO (Authorized Economic Operator) dan pelaporan otomatis, ia akan mendorong para pelaku usaha untuk tidak hanya fokus pada aspek keuntungan finansial semata, tetapi juga untuk mempertimbangkan dampak sosial dari setiap tindakan yang mereka lakukan. Kesadaran akan tanggung jawab sosial ini, menurutnya, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih adil dan seimbang.

 

DAFTAR PUSATKA

  • Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2023
  • Kovcs, G. (2023). the Cultural Criticism of Lewis Mumford and the Creative City Planning As an Answer To the Ecological Crisis of Modern Civilisation. Creativity Studies, 16(1), 145--157. https://doi.org/10.3846/cs.2023.15593
  • Critchley Peter JP. (2012). Lewis Mumford and the Architectonics of Ecological Civilisation. 1--465.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun