Untuk mengatasi hal tersebut maka sebaiknya Indonesia meniru langkah Cina dalam menangani pandemi. Walaupun Cina mengadakan liburan yang disebut golden week pada tanggal 1 Oktober 2020 lalu, tetapi infeksi harian justru merata berdasarkan gambar tersebut pada sebelum liburan (28 September) dan setelah liburan (1 November).Â
Cina menerapkan strategi yaitu tetap memprioritaskan kesehatan dibandingkan ekonomi yaitu dengan membatalkan tahun baru Imlek pada tanggal 25 Januari lalu karena pada saat itu kota Wuhan (Episentrum Corona Pertama di Dunia) sedang di  lockdown pada tanggal 23 Januari dan kota lain di Cina sedang menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona serta diganti dengan golden week pada tanggal 1 Oktober sembari menunggu negara sudah memenuhi 3 kriteria WHO yaitu adalah kasus harian menurun selama 2 minggu berturut-turut, positivity rate dibawah 5%, dan angka kematian hanyalah satu digit/mendekati nol.Â
Selain itu, hendaknya protokol kesehatan diperketat seperti pembatasan orang menjadi 50% dari semula, pembelian tiket secara daring melalui website dan aplikasi, peningkatan pelacakan kontak individu berasal dari mana dan kontak dengan siapa melalui sebuah aplikasi salah satunya adalah PeduliLindungi, edukasi secara konsisten tentang pentingnya menaati protokol kesehatan, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, serta pengawasan terhadap protokol kesehatan. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus menyiapkan skenario apabila infeksi harian mengalami lonjakan usai liburan.Â
Cina pernah mengalami lonjakan usai liburan di kota Qingdao, tetapi lonjakan bisa diatasi dengan cepat. Cina menerapkan tes masal kepada semua penduduk kota tersebut usai ditemukan penularan lokal.
Liburan natal dan tahun baru merupakan suatu tradisi yang dijalankan oleh Indonesia setiap tahun. Liburan tersebut bisa menimbulkan lonjakan infeksi harian karena belum memenuhi kriteria WHO dan penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB tidak efektif.Â
Solusi yang harus diambil adalah tidak menerapkan kebijakan liburan yang memicu kerumunan kecuali sudah memenuhi standar WHO dan penerapan protokol kesehatan harus diperketat agar tidak terjadi lonjakan kasus Corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H