Dari sini, apa pelajaran yang bisa diambil? Bisa dibilang, penulis adalah salah satu cerita nyata dari orang yang memulai dengan kondisi ekonomi yang secukupnya, tetapi saat dahulu, dibekalkan cukup cekatan untuk mencari akses ke alat foto/video yang mumpuni sehingga bisa belajar dari dasar hingga ahli.
Berdasarkan keadaan saat ini, untuk kita mendapatkan akses ke alat foto/video seperti kamera, pencahayaan, dan sebagainya, kita bisa mendapatkan hal itu melalui dua hal: Meminjam teman, atau menyewa ke penyedia jasa. Meminjam teman adalah cara yang dahulu sering dilakukan, tetapi sejak 3 tahun terakhir, sudah banyak bisnis penyewaan kamera yang memberikan harga yang cenderung murah untuk kamera yang berspesifikasi sangat cukup.
Untuk bayangan, harga sewa untuk kamera mirrorless yang layak untuk pemula, Sony A6000, bisa didapat di harga Rp. 125.000 hingga Rp. 150.000 per harinya. Terbilang sangat murah untuk kamera yang dijual dengan harga 6-7 juta rupiah. Untuk kamera yang lebih profesional, seperti Sony A7S III, bisa disewa per harinya dengan harga Rp. 400.000 per harinya, sedangkan harga beli kamera tersebut adalah di 50 juta rupiah. Sangat mahal bukan?
Jadi, jangan berkecil hati apabila kamu masih memulai di dunia fotografi & videografi, karena bisa dibilang, "banyak jalan menuju roma". Ditambah, akses konten tutorial untuk menguasai skill pengambilan gambar dan editing foto/video pun sudah ada dimana-mana. Sehingga yang menjadi permasalahan adalah, apakah kita serius ingin memulai?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H