Mohon tunggu...
Ahmad Yusuf
Ahmad Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Kuli tinta Mediaqu.id Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @Borneomucil,@Ahmad Yusuf FB Ahmad Yusuf

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Poligami dalam Siaran Mono

11 Juli 2017   01:51 Diperbarui: 11 Juli 2017   01:53 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sesekali timbul keinginan saya untuk memutar radio tua peninggalan ayah. Seperti biasanya radio tua tidak berfrekwensi AM dan dan mono tidak seperti radio sekarang yang dilengkapi gelombang FM, sterio pula. Walaupun mono tetap saya bunyikan karena ada makalah yang menarik yang lagi disiarkan yaitu tentang poligami. Dengan seksama saya ikuti pembahasan itu lewat radio. Dalam agama Islam poligami tidak dilarang tapi juga tidak diwajibkan, mungkin maksudnya kita boleh saja berpoligami.

Seperti dalam surah An nisaa ayat 3 Tuhan tidak melarang poligami bahkan Tuhan menyuruh mengawini satu, dua, tiga atau empat yang kita senangi selama kita bisa berbuat adil dengan itri-istri. Mendengar ini saya mulai senang. Namun setelah saya mendengar surah An Nisaa ayat 129 dibacakan yang bunyinya kurang lebih "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai)

Mendengar itu saya jadi kurang percaya dengan siaran radio ini.Tentunya kita tidak boleh memilih-milih hadist ataupun ayat yang kita sukai atau tidak seperti saat kita ABG kita hanya mempercayai ramalan bintang yang mengatakan nasib kita yang baik menurut si peranal tapi tak percaya pada ramalan yang mengatakan nasib kita buruk. Dari kedua ayat diatas nampaknya Tuhan tahu dan maklum tentang fitrah manusia terutama sifat laki-laki seperti saya yang mempunyai nafsu besar tapi Tuhan juga mengingatkan bahwa kita tak mungkin belaku adil pada beberapa istri walaupun kita ingin.

Saya mulai berpikir jangan-jangan Tuhan sebenarnya melarang poligami degan cara halus. Bagi saya tak ada larangan berpikir apa saja tentang firman Tuhan karena dalam beberapa ayat Tuhan mengatakan ".....bagi yang nau berfikir". Hal ini sama seperti kasus nabi Muhamad yang punya beberapa istri tapi tatkala Ali ingin memadu Fatimah (anakNya) nabi Muhammad melarang. Apa yang harus kita fikirkan dalam kasus ini?

Saya adalah orang yang mendukung poligami sepenuhnya karena poligami itu menguntungkan saya dimana saya bebas mengawini beberapa wanita, tentang kebutuhan keadilan bagi wanita itu pasti saya bisa melakukannya, setidaknya itu menurut saya tapi menurut Tuhan manusia tak akan bisa berlaku adil. Pastilah Tuhan lebih tahu kemampuan saya ketimbang diri saya sendiri.

Seperti contoh, dalam rumah tangga kerabat saya yang punya empat anak lebih menyayangi anak ke empat dari pada yang lainnya karena dia rajin dan penurut. Apapun alasan pasti sudah berbuat tak adil dalam menyayangi anak-anaknya, hal ini juga mungkin bisa terjadi pada istri-istrinya jika istri lebih dari satu.

Tuhan juga tidak serta merta melarang poligami karena suatu saat nanti umatnya akan membutuhkan poligami. Kebutuhan poligami ini bisa timbul  dalam beberapa kasus misalnya istri dalam keadaan sakit menahun yang tidak memungkinkan melayani kebutuhan sex suami sementara suami lagi sehat-sehatnya dan masih mempunyai nafsu sex. 

Dalam situasi istri yang tak dapat memenuhi hasrat biologis dan mandul mungkin ada beberapa istri yang terpaksa harus merelakan suaminya kawin lagi tapi semua tergantung rasa ketegaan induvidu dan konsekwensinya kita harus bisa menerima jika ustri mengajak cerai dengan alasan kita sakit tua atau impoten.

Jaman nabi terjadi kejadian poligami terjadi karena beberapa sebab salah satunya melepaskan wanita yang jadi budak dan banyak sebab yang intinya mengangkat harkat wanita.  Jaman sekarang ini Membicarakan poligami sama dengan membicarakan kebutuhan sex karena masa kini mustahil seseorang mau mengawini wanita lain jika wanita itu dipandang jelek walaupun wanita itu membutuhkan suami sebagai penopang hidupnya yang melarat. Kita hanya bisa berharap semoga suatu saat bermunculan orang-orang alim yang mau berpoligami dengan pengemis atau janda tua. Dalam hal ini saya tidak mau melakukan karena istri saya masih mampu menampung hasrat biologis saya dan istri saya tidak terlalu melarat dan tidak jelek-jelek banget.

Dari beberapa firman Tuhan dalam al Qur'an saya yakin Tuhan membolehkan kita berpoligami selagi bisa berbuat adil yang mustahil  itu bisa kita lakukan. Arti ayat itu bisa saya simpulkan bahwa Tuhan ingin mengatur hasrat biologis umatnya seseuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi dalam rumah tangga umatnya. Situasi dan kondisi ini pula yang bisa dijadikan alasan untuk melakukan poligami adapun alasan motifnya terpaksa harus melakukan atau sekedar alasan yang mengada-ada hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tahu.

Setelah beberapa saat saya mengikuti siaran radio mono ini saya sudah tidak lagi akan memperdebatkan tentang boleh atau tidaknya poligami tapi lebih memikirkan keharusan atau ketidakharusan berpoligami. Poligami akan menjadi keharusan bagi pria beristri yang masih bernafsu biologis sementara itri sudah tidak bernafsu yang dikarenakan beberapa hal, tapi jadi tidak diharuskan jika istri masih mempunyai hasrat biologis.

Mengapa jadi tidak harus karena kenikmatan berhubungan intim dengan istri sama nikmatnya dengan berhubungan dengan wanita lain karena anatomi istri kita pastilah sama dengan wanita lain singkat kata mengapa kita harus mencari istri baru padahal nikmatnya sama saja. Ada beberapa pria yang mengatakan wanita lain yang onderdilnya sama dengan istrinya tapi beda nikmatnya. Menurut saya ini adalah perasaanya saja yang timbul karena mulai bosan dengan istrinya. Apakah alasan seperti ini dibenarkan saat kita memutuskan akan berpoligami?  

Selain itu, suami yang sering bepergian jauh karena mencari nafkah atau berperang atau istri yang mandul juga menjadi alasan mengapa seseorang merasa harus berpoligami. Yang menhadi pertanyaan saya bolehkah istri berpoliandri saat mengetahui suaminya mandul?

Dijelaskan juga dalam siaran itu mengapa wanita yang juga punya nafsu dilarang berpoliandri (bersuami lebih dari satu) Poliandri dilarang karena akan terjadi kebingungan dalam menentukan siapa ayah dari anak yang dikandung wanita itu jika wanita itu suatu hari melahirkan yang tentunya berhubungan dengan masalah hak waris dan lain-lain.

Sebenarnya praktik poligami amatlah mudah dilakukan di negeri ini.Dengan membawa alasan "daripada kumpul kebo" Kita cukup minta izin kepada istri, jika istri tak mengijinkan kita bisa mengawini wanita lain itu dengan cara nikah siri dan kita bisa saja mengawini wanita lain lagi dengan cara yang sama. Hal seperti ini pasti terlarang dalam hukum di negri ini walaupun jelas-jelas Tuhan tidak melarang.

Mungkin negara juga berkemauan tidak melarang namun jika negara membolehkan pastilah banyak perempuan di negeri ini akan marah pada negara walaupun tak berani marah dengan Tuhan. Pelarangan ini tak lepas dari rasa ingin melindungi perempuan dari perasaan tidak diadili dan juga barang tentu membantu wanita dalam hal hukum harta warisan dan harta gono-gini. Seperti kita ketahui harta warisan hanya jatuh pada wanita yang sah secara hukum bukan sah secara agama saja.

Patut di sayangkan wanita yang dikawin siri karena dirinya dan turunannya tak boleh menikmati harta waris dan tak bisa dibela dikarenakan tak terjangkau oleh hukum KDRT. Inilah hukum negara yang harus kita patuhi selama kita berdiam di negeri ini. Mengapa harus dipatuhi karea ada beberapa ayat dalam al Qur'an yang mengharuskan kita mematuhi hukum pemerintahan dinegeri tempat kita berdomisili. Diayat mana? Pencarian ini hanya dapat dilakukan bagi umat ...."yang mau berpikir".

Sampailah saya diujung acara suara radio mono itu. Mono adalah istilah sound system artinya suara yang dikeluarkan hanya satu jalur biasanya ditandai dengan radio satu louspeker dan suara yang pas-pasan tp pada hakekatnya berfungsi sama dengan radio stereo. Jaman sekarang semua radio adalah stereo dgn dua speker. Dengan berahirnya siaran itu saya ingin menjadikan rumah tangga saya dengan satu istri saja alias mono dan jika suatu saat situasi memaksa saya akan merubah rumah tangga saya menjadi stereo.

Toboali, 9 Juli 2017

AHMAD YUSUF ARIFIIEN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun