Perang Badar merupakan salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam. Saat itu distribusi kekuasaan antara umat Islam dan kafir Quraisy tidak seimbang. Sebagaimana diuraikan dalam Shira Nabawiya karya Abul Hassan Ali al-Hasani latar belakang pecahnya Perang Badar sendiri adalah adanya konflik antara umat Islam dengan suku Quraisy yang kafir politeistik.Â
Tak hanya berselisih kaum kafir Quraisy justru menyulitkan umat Islam dan rela mengorbankan hartanya demi penderitaan umat Islam. Pertempuran Badar terjadi pada bulan ke-17 Ramadhan tahun kedua penanggalan Hijriah, perang tersebut melibatkan 313 tentara Muslim dan lebih dari 1.000 tentara Quraisy yang kafir. Ketika terjadi perang Badar Nabi Muhammad SAW meminta pertolongan kepada Allah SWT dan bersabda:
"Mereka datang untuk memerangimu dan mengingkari Utusanmu.
Ya Allah, jika kelompok ini (Muslim) binasa, Engkau tidak lagi disembah di muka bumi ini.
Ya Tuhan, penuhi apa yang kau janjikan padaku.
Ya Tuhan, kami mohon bantuanmu".
Mengutip buku Rizem Ayzid "Dua Pedang untuk Melindungi Nabi SAW". Penyebab pecahnya Perang Badar adalah kelakuan tercela orang-orang kafir dari suku Quraisy. Hal ini memaksa umat Islam untuk hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari ketidakadilan kaum Quraisy. Meskipun kaum Muslim dan kaum kafir Quraisy berhijrah mereka tetap berperang sehingga berujung pada Perang Badar.
Terlebih lagi sebelum perang besar sebenarnya ada pertempuran kecil yang tidak bisa disebut perang. Salah satu pertempuran tersebut terjadi ketika Nabi Muhammad SAW memimpin 200 tentara melawan suku besar Quraisy yang kafir. Kaum Quraisy kemudian melancarkan serangan ke Madinah dengan tujuan mencuri ternak kaum muslimin.Â
Pertempuran Badar terjadi ketika pasukan Madinah mencegat kafilah dagang Quraisy yang kembali dari Suriah ke Mekah. Kafilah dagang ini membawa kekayaan besar bagi masyarakat Mekkah. Artinya, ada 1.000 ekor unta yang membawa harta benda senilai lebih dari 5.000 dinar emas. Ini adalah kesempatan unik bagi pasukan Madinah untuk melakukan pukulan telak terhadap kaum kafir Quraisy sambil menyerang mereka pada tingkat politik, ekonomi dan militer. Oleh karena itu Nabi SAW bersabda kepada kaum muslimin:
"Inilah kafilah dagang yang mengangkut harta kaum Quraisy
Hentikan kafilah tersebut
Semoga Allah SWT memberikan harta rampasannya".
Saat perang dimulai korban pertama adalah al-Aswad bin Abdul Asad al-Makhzumi seorang pria kasar yang berakhlak buruk. Dia keluar jalur dan mengancam pasukan Islam. Ia pun mengambil mata air dan datang untuk mengambil air minum. Namun kedatangan al-Aswad langsung diberantas oleh Hamzah bin Abdul Muthalib.Â
Setelah itu kaum kafir Quraisy kehilangan tiga komandan kavaleri. Hal ini membuat mereka marah dan mereka menyerang tentara Islam. Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT dan memohon kemenangan hingga akhirnya Rasulullah SAW tertidur. Dalam hadis Muhammad bin Ishaq dikatakan. Rasulullah SAW bersabda:
"Pertolongan Allah SWT telah datang kepadamu, Jibril pun tiba sambil memegang kendali kuda yang ditungganginya sambil menendang-nendang debu".