Mohon tunggu...
ahmad baiquni
ahmad baiquni Mohon Tunggu... Wiraswasta - tidak bekerja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

halo saya ahmad baiquni 39 panggilan baiquni hobi bermain skateboard dan traveling, saya bermain skateboard dari hari sabtu hingga hari minggu.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Pertempuran Besar dalam Sejarah Islam

28 Maret 2024   05:44 Diperbarui: 28 Maret 2024   05:48 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Perang Badar (cahayaislam.id/Restu Widya).

Perang Badar merupakan salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam. Saat itu distribusi kekuasaan antara umat Islam dan kafir Quraisy tidak seimbang. Sebagaimana diuraikan dalam Shira Nabawiya karya Abul Hassan Ali al-Hasani latar belakang pecahnya Perang Badar sendiri adalah adanya konflik antara umat Islam dengan suku Quraisy yang kafir politeistik. 

Tak hanya berselisih kaum kafir Quraisy justru menyulitkan umat Islam dan rela mengorbankan hartanya demi penderitaan umat Islam. Pertempuran Badar terjadi pada bulan ke-17 Ramadhan tahun kedua penanggalan Hijriah, perang tersebut melibatkan 313 tentara Muslim dan lebih dari 1.000 tentara Quraisy yang kafir. Ketika terjadi perang Badar Nabi Muhammad SAW meminta pertolongan kepada Allah SWT dan bersabda:

"Mereka datang untuk memerangimu dan mengingkari Utusanmu.
Ya Allah, jika kelompok ini (Muslim) binasa, Engkau tidak lagi disembah di muka bumi ini.
Ya Tuhan, penuhi apa yang kau janjikan padaku.
Ya Tuhan, kami mohon bantuanmu".

Mengutip buku Rizem Ayzid "Dua Pedang untuk Melindungi Nabi SAW". Penyebab pecahnya Perang Badar adalah kelakuan tercela orang-orang kafir dari suku Quraisy. Hal ini memaksa umat Islam untuk hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menghindari ketidakadilan kaum Quraisy. Meskipun kaum Muslim dan kaum kafir Quraisy berhijrah mereka tetap berperang sehingga berujung pada Perang Badar.

Terlebih lagi sebelum perang besar sebenarnya ada pertempuran kecil yang tidak bisa disebut perang. Salah satu pertempuran tersebut terjadi ketika Nabi Muhammad SAW memimpin 200 tentara melawan suku besar Quraisy yang kafir. Kaum Quraisy kemudian melancarkan serangan ke Madinah dengan tujuan mencuri ternak kaum muslimin. 

Pertempuran Badar terjadi ketika pasukan Madinah mencegat kafilah dagang Quraisy yang kembali dari Suriah ke Mekah. Kafilah dagang ini membawa kekayaan besar bagi masyarakat Mekkah. Artinya, ada 1.000 ekor unta yang membawa harta benda senilai lebih dari 5.000 dinar emas. Ini adalah kesempatan unik bagi pasukan Madinah untuk melakukan pukulan telak terhadap kaum kafir Quraisy sambil menyerang mereka pada tingkat politik, ekonomi dan militer. Oleh karena itu Nabi SAW bersabda kepada kaum muslimin:

"Inilah kafilah dagang yang mengangkut harta kaum Quraisy
Hentikan kafilah tersebut
Semoga Allah SWT memberikan harta rampasannya".

Saat perang dimulai korban pertama adalah al-Aswad bin Abdul Asad al-Makhzumi seorang pria kasar yang berakhlak buruk. Dia keluar jalur dan mengancam pasukan Islam. Ia pun mengambil mata air dan datang untuk mengambil air minum. Namun kedatangan al-Aswad langsung diberantas oleh Hamzah bin Abdul Muthalib. 

Setelah itu kaum kafir Quraisy kehilangan tiga komandan kavaleri. Hal ini membuat mereka marah dan mereka menyerang tentara Islam. Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT dan memohon kemenangan hingga akhirnya Rasulullah SAW tertidur. Dalam hadis Muhammad bin Ishaq dikatakan. Rasulullah SAW bersabda:

"Pertolongan Allah SWT telah datang kepadamu, Jibril pun tiba sambil memegang kendali kuda yang ditungganginya sambil menendang-nendang debu".

Umat Islam juga berperang dengan bantuan para malaikat. Dalam kisah Ibnu Sa'ad dalam Ikrimah beliau konon mengatakan.

"Beberapa tangannya dipotong tanpa diketahui siapa pun yang memotongnya".

Pada akhirnya tentara Islamlah yang meraih kemenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun