Mohon tunggu...
Ahmad Badru
Ahmad Badru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memotret

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KASUS PENYELUNDUPAN NARKOBA DALAM PERSPEKTIF ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

5 Mei 2024   16:02 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:01 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


1. Objek Formal Moral atau Etika
Bahwa dalam pengembangan ilmu pengetahuan (dan teknologi), maka manusia perlu menyelaraskan perbuatan perbuatannya dengan aturan aturan yang telah digariskan oleh etika dan moral itu sendiri. Karena pada hakikatnya aturan dibuat untuk kebaikan bersama, sehingga tidaklah rugi bagi para ilmuwan untuk berpegang kepada kaidah kaidah yang telah tersedia, baik kaidah keilmuwan maupun kaidah kaidah norma yang ada dalam masyarakat. Dari sini kita diharapkan mendapat keselarasan perbuatan ilmuwan dengan mematuhi aturan aturan yang ada.

2. Agama
Allah yang maha baik dalam dzat nya membuat syariat yang baik bagi manusia untuk mereka dan melarangnya dari yang buruk untuk mereka. Hal itu berarti bahwa perintah perintah dan larangan larangan keagamaan merupakan sumber tekanan etik terhadap perilaku manusia.
Dari sumber kekuatan moral tersebut maka bisa kita lihat sesungguhnya dalam sejarah kehidupan manusia sudah dapat berbagai sumber kekuatan moral yang bisa kita jadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalani belantara kehidupan di dunia yang sangat luas ini. Juga dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Moral dan Tuhan
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat pada masa sekarang ini, apakah nilai nilai moral yang ada dan mewujud sebagai substansi keilmuwan memiliki hubungan dengan tuhan atau nilai nilai ketuhanan? Memang tidak semua ilmuwan di muka bumi ini percaya kepada tuhan, namun demikian kami akan mencoba melihat konteks pengembangan ilmu dari perspektif manusia yang berketuhanan.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI.
Perkembangan teknologi komunikasi bukan merupakan deret angka yang memperlihatkan keteraturan hitung an dari satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Perkembangan teknologi komunikasi lebih merupakan deret ukur yang memperlihatkan lompatan-lompatan, dengan di mulai dari satu, dua, lalu melompat menjadi em pat, lalu melompat lagi menjadi enam belas, dan seterusnya. 

Maka, tidak heran bila pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi terutama dalam hal informasi dan komunikasi. Teknologi informasi yang tadinya dikenal dengan teknologi komputer, beserta perangkat elektronika lainnya, menjelma menjadi satu dalam perpaduan kemampuan.
Semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronika lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini ter integrasi satu dengan lainnya.

SOLUSI DAN KESIMPULAN  UNTUK KEJADIAN KASUS PENYELUDUPAN NARKOBA.
Solusi yang tepat dari kejadian diatas adalah diharapkan para petugas keamanan atau bea cukai dapat memperketat penjagaan di perbatasan daerah maupun yang mudah dijangkau ataupun daerah terpencil yang sulit dari jangkauan internet. Para sindikat narkoba memanfaatkan kelengahan para petugas untuk menyeludupkan barang terlarang milik mereka dan digunakan tidak sesuai aturan aturan yang telah berlaku. 

Tidak hanya petugas perbatasan saja yang harus waspada akan kasus ini, melainkan pemerintah pun harus lebih jera dan memperketat hukuman untuk para pelaku kejahatan narkotika tersebut. Hukuman yang patut diterima oleh para sindikat tersebut antara lain adalah dipenjara sesuai dengan peraturan yang telah ada, ataupun jika kasus berat pemerintah dapat melakukan hukuman mati atau seumur hidup supaya para pengedar, dan bandar narkoba memiliki rasa takut. 

Di dalam teori filsafat dan etika komunikasi karya Muhammad Zamroni (2022) menjelaskan bahwa agama dianggap sebagai kekuatan eksternal bagi tekanan etik (moral) yang sumbernya adalah Allah SWT yang maha baik dalam Dzat nya membuat syariat (hukum) yang baik bagi manusia untuk mereka melarangnya dari yang buruk untuk mereka. Hal itu berarti bahwa perintah perintah dan larangan keagamaan merupakan sumber tekanan etik terhadap perilaku manusia.  

REFERENSI :
-Zamroni, Muhammad. 2022. Filsafat komunikasi (pengantar ontologis, epistemologis, dan aksiologis). Yogyakarta: IRCiSoD.
-Zubaidah, Siti. 2011. Penyembuhan Korban Narkoba. Melalui terapi dan rehabilitasi terpadu. Medan: IAIN PRESS.
-Mufid, Muhammad. 2009. Etika dan filsafat komunikasi. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

-BNN RI mengungkap kasus penyelundupan narkoba jaringan internasional. https://bnn.go.id/bnn-ri-ungkap-kasus-jaringan-malaysia-indonesia-dan-musnahkan-barang-bukti-narkotika-tangkapan-tahun-2023-jaringan-internasional-malaysia-meksiko/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun