Sembari bersalaman, ibuku membekali doa dan mengusap kepala anaknya
Terlihat saat anaknya pergi ibuku menunjukkan wajah sremingah dan cerah
Sesekali ibuku melambaikan tangan dan mungkin berharap besar pada anaknya
Ibuku selalu menunggu didepan rumah sampai anaknya tak terlihat lagi
Barulah setelah itu ibuku kembali bergegas membereskan rumah sebelum berangkat bekerja
Dan begitu setiap hari, seperti menjadi ritual pagi yang wajib dijalani
Ibuku seperti tak kenal lelah dan bosan
Tapi...
Disuatu pagi aku mendapat kabar dari adikku
Kabar itu sangat membuatku tidak menyangka dan berakhir dengan tetesan air mata
Pagi itu adalah pagi yang paling tidak ku inginkan, paling mendebarkan dan menyedihkan sepanjang hidupku