Mohon tunggu...
ahmad angkasaputra anofri
ahmad angkasaputra anofri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

a

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Hukum Penegakan Hak Asasi Manusia dan Kebijakan terhadap LGBT di Indonesia

21 Oktober 2024   17:03 Diperbarui: 21 Oktober 2024   17:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 2. Diskriminasi dan stigma: Kelompok LGBT seringkali menghadapi stigma  dan diskriminasi sosial di berbagai bidang kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan dan layanan medis. Hal ini menciptakan lingkungan yang berbahaya bagi mereka.


 3. Kekerasan: Laporan kekerasan terhadap kelompok LGBT meningkat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk  pelecehan dan penyerangan.


 4. Kesulitan mengakses layanan kesehatan: Banyak kelompok LGBT yang kesulitan  mengakses layanan kesehatan yang ramah dan tidak diskriminatif, terutama terkait  kesehatan reproduksi dan mental.


 5. Advokasi hak asasi manusia: Meskipun terdapat tantangan besar, masih ada sejumlah LSM yang memperjuangkan hak-hak LGBT di Indonesia, berupaya meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan perlindungan hukum di Perancis.


 6. Persepsi masyarakat: Survei menunjukkan bahwa banyak masyarakat di Indonesia yang berpandangan negatif terhadap LGBT, yang seringkali dipengaruhi oleh norma sosial dan agama.


 7. Konflik Sosial: Pemberitaan media yang sensasional seringkali meningkatkan ketegangan di kalangan komunitas LGBT hingga berujung pada konflik sosial di masyarakat.


 8. Kampanye Penyadaran: Sejumlah inisiatif telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak LGBT, namun seringkali mendapat tentangan dari kelompok konservatif.


LGBT di Indonesia merupakan tantangan besar yang memerlukan perhatian penuh dari semua pihak. Menghormati hak asasi setiap individu, termasuk kelompok LGBT, sangatlah penting. Meski demikian, bukan berarti mengabaikan nilai-nilai agama yang dianut mayoritas masyarakat. Solusi idealnya adalah menemukan titik temu antara keduanya melalui dialog terbuka dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

Dosen Pengampu :

Dr.(Cand) Nika Saputra S.AP.,S.IP.,M.A.P
Dr. Roni Ekha Putera, S.IP,M.PA

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun