Mohon tunggu...
Ahmad Amiruddin
Ahmad Amiruddin Mohon Tunggu... Insinyur - Aku Menulis Maka Aku Ada

Engineer, Penggemar Bola, Penggemar Jalan-jalan.| | Blog Pribadi : http://taroada.wordpress.com ||Semua tulisan adalah opini pribadi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Panas Bumi, Berkah Cincin Api

26 September 2011   14:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia dan beralihnya indonesia dari exportir minyak menjadi net importir minyak menjadikan kebijakan penggunaan minyak dan gas mulai dikurangi secara berangsur-angsur. Panas Bumi menjadi sebagai salah satu alternatif sumber energi yang dilirik. Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional pada tahun 2025 kontribusi panas bumi dalam energy mix akan menjadi 5% dari total konsumsi energi nasional atau sekitar 9.500 Megawatt (MW). Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi sendiri memiliki target 12.000 MW pada tahun 2025

Proyeksi Energi Mix

MASA DEPAN PANAS BUMI

Terdapat 43 PLTP yang masuk dalam proyek Pembangunan Pembangkit 10.000 MW tahap 2 yang diharapakan dapat beroperasi pada tahun 2014, dengan kapasitas 3967 Megawatt (MW) yang tersebar mulai dari Aceh hingga Maluku Utara.

Pengembangan panas bumi sangat menguntungkan untuk keberlanjutan energi dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, karena pembangkit listrik panas bumi tidak membakar bahan bakar untuk menghasilkan listrik, sehingga tingkat emisi mereka sangat rendah. PLTP hanya mengeluarkan kurang dari 1% dari emisi karbon dioksida dari sebuah Pembangkit berbahan bakar fosil. PLTP juga dikategorikan sebagai sebagai energi terbarukan karena air yang berasal dari uap eksplorasi diinjeksikan kembali kedalam tanah. Potensi keuntungan lain dari panas bumi adalah perdagangan karbon dimana proyek panas bumi dapat mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan pengurangan emisi tersebut diberikan nilai moneter per ton CO2 yang dikurangi. Proyek panas bumi yang telah didaftarkan adalah PLTP Darajat. Nilai perdagangan karbon dari proyek panas bumi dapat semakin menarik investasi di bidang ini. Keuntungan lain dari PLTP adalah dapat digunakan untuk menyuplai beban dasar secara berkelanjutan.
Meskipun banyak keuntungan, eksplorasi panas bumi membutuhkan biaya yang sangat besar sekitar Rp. 70 Miliar untuk satu sumur dan hanya memiliki tingkat kesuksesan 25% dibandingkan dengan 45% pada eksplorasi minyak. Dari sisi harga jual, untuk menarik minat investor untuk menanamkan modal di bidang panas bumi, Pemerintah telah menetapkan harga pembelian untuk panas bumi dan terakhir melalui Peraturan Menteri ESDM nomor 2 Tahun 2011 tentang Penugasan kepada PT PLN Melakukan Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dan Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrik oleh PLN dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Disebutkan dalam Peratutan Menteri tersebut, harga maksimal 9,7 sen dolar AS per kWh berlaku pada pembelian tenaga listrik di sisi tegangan tinggi dan kewajiban PLN membeli listrik dari PLTP sesuai harga lelang tersebut bersifat final dan tanpa negosiasi. Dengan adanya regulasi yang memberi jaminan pembelian listrik dengan harga yang cukup kompetitif diharapkan akan menarik minat investor.

Beberapa negara menyatakan telah menyatakan minatnya untuk mengelola panas bumi di Indonesia diantaranya Filipina , Jerman dan Amerika Serikat. Pengembangan energi tersebut diharapkan juga dapat menimbulkan multiplier effect yang dapat menghidupi perusahaan manufaktur dan mendorong terbangunnya infrastruktur baru. Dengan pemanfaatan energi Panas Bumi yang optimal maka potensi yang selama ini terpendam dalam bumi menjadi berkah yang tersembunyi dibalik rawannya tempat kita berpijak.

Salam

Ahmad Amiruddin

-----------------------------------------

Sumber:

www.esdm.go.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun