Disini juga ada beberapa koleksi arca dan prasati dari kerjaan Hindu-Budha (tentunya prasastinya hanya replika ya.....). Yang saya lihat disana ada prasasti telapak kaki Raja Mulawarman (lupa namanya prasasti apa), ada prasasti Yupa, pokonya banyak deh......
Lantai ke tiga bertemakan organisasi sosial. Barang koleksi yang terdapat disini seperti berbagai jenis kain, pakaian daerah, miniatur rumah daerah, dan lainnya-
Lantai empat terdapat koleksi benda-benda yang terbuat dari emas. Jadi untuk lantai empat ini pengunjung tidak diperbolehkan untuk membawa kamera termasuk handphone, karena semua koleksinya terbuat dari emas.Â
Beberapa koleksi dilantai empat antara lain ada perhiasan seperti kkalung, cincin, gelang, anting dll yang bentuknya unik dan ukurannya cukup besar.Â
Ada pula koleksi mangkuk, tempat makan, gelas, ujung payung (yang biasa ada dipuncak payung) berbahan emas. Ada pula koleksi mata uang (koin) yang terbuat dari emas. Owiya gedung yang saya kunjungi adalah gedung baru ya.
Setelah ini kita langsung ke geung lama. Disana ada Taman Arca. Koleksi disana tentunya benda-benda atau patung-patung yang terbuat dari batu (asli ya bukan replika).Â
Kolesinya seperti patung Budha, patung binatang penjaga, patung Wisnu, Lingga dan Yoni dan berbagai koleksi lainnya. Salah satu yang menjadi pusat perhatian saya adalah patung yang paling tinggi ini, Kata guide nya arca ini disebut arca Bhawira Budha, tingginya 4,14 meter dengan bobot 4 ton.
 Arca ini ditemukan di daerah Sumatra Barat tepatnya didaerah persawahan (daerah lengkapnya lupa, hehe) Penemuannya juga cukup unik. Pada waktu itu arca ini terkubur didalam tanah, hanya sebagian yang muncul kepermukaan.Â
Masyarakat setempat tidak menyadari bahwa itu adalah arca, makanya dijadikan sebagai batu asah oleh masyarakat sana (owiya btw penemuannya didaerah persawahan ya...). Makanya kalo dilihat kaki bagian kiri arca ini agak berbeda.Â