2. MUSEUM NASIONAL INDONESIA
Tempat berikutnya kami menyambangi Museum Nasional atau lebih sering dikenal dengan sebutan Museum Gajah. Museum ini memiliki sejarah yang cukup panjang.
 Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.Â
Singkatnya setelah Indonesia merdeka, mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulongkorn dari Thailand yang kemudian dipasang di halaman depan museum.Â
Nahh guide bilang dalam sejarah Thailand raja ini merupakan raja dengan massa jabatan paling lama, kalo gak salah dia bertahta selama 80 tahun sampai akhirnya tahta tersebut di turunkan kepada adiknya.Â
Kalo diperhatiin, di keempat bagian sisi patung terpahat tulisan dalam empat bahasa yaitu bahasa Indonesia, bahasa Thailand, bahasa Arab, nah satu lagi saya lupa (wkwkwk maklum gak di catat) yang isi nya adalah monumen ini diberikan oleh Raja tersebut kepada pemerintah kota Batavia (karena saat itu masih dijajah belanda, 1971) sebagai kenangan atas kunjungan raja tersebut.Â
Guide nya gak terlalu banyak jelasin tentang asal-usul patung ini. Yang pasti ketika saya lihat patung ini terdiri dari berbagai transformasi manusia mulai dari dia bayi hingga anak-anak, tumbuh remaja dan menjadi tua hingga akhirnya ketempat terakhirnya (meninggal).Â
Patung ini menjelaskan tentang perjalanan kehidupan seseorang hingga akhirnya dia kembali kepada Tuhannya. Owiya I Nyoman Nuarta juga yang membuat patung Graha Wisnu Kencana yang ada di Bali lho, patung Dewa Wisnu raksasa setinggi 120 meter yang diremsikan oleh presiden Joko Widodo pada 2018.