Mohon tunggu...
Ahmad Rhoma Akbar
Ahmad Rhoma Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan - Pengendara Sepeda Motor - Pengendara Roda Empat - Mencoba Menulis Ringan

--oOo-- Akuntan Itu Tidak Membosankan --oOo---

Selanjutnya

Tutup

Music

Menakar Sustainability Karya-karya Ahmad Dhani Melalui Analisa Data Kuantitatif Platform Music Streaming Spotify

16 Maret 2023   18:44 Diperbarui: 16 Maret 2023   22:52 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi, klik, komentar dan shares

Instagram

Likes dan komentar untuk masing-masing setiap postingan

Twitter

Retweet, komentar dan likes

LinkedIn

Interaksi, klik, jumlah follower dan jumlah konten yang dipost

Dalam konteks music streaming bentuk interaksi audiens terhadap karya musisi adalah seberapa sering mereka mendengarkan lagu-lagu karya musisi yang mereka follow. Bentuk interaksi audiens di platform Spotify adalah jumlah pendengar bulanan (monthly listeners) dan jumlah streaming. Semakin sering follower mendengarkan lagu menunjukkan keterikatan yang lebih tinggi dengan karya musisi yang mereka follow.       

Hal yang harus menjadi perhatian adalah Engagement Rate yang baik tidak hanya memiliki frekuensi interaksi yang tinggi pada saat ini, tetapi juga harus terjadi secara konsisten dalam kurun waktu yang lama yang mengindikasikan adanya keberlanjutan.

Sebagai contoh jumlah  streaming lagu musisi baru mungkin jauh lebih tinggi dibandingkan dengan keenam band yang saya sebutkan di atas yang sudah lama malang melintang di industri musik Indomesia. Tingginya jumlah streaming musisi baru bisa jadi dikarenakan lagu yang baru mereka rilis sedang menjadi hits saat ini, memiliki lirik dengan gaya dan tata bahasa yang sesuai dengan konteks zaman sekarang, dibawakan oleh penyanyi yang masih fresh, memiliki sound dan warna musik serta genre yang sesuai dengan zaman sekarang. Namun, bagaimana dengan 20 atau 30 tahun kemudian? Apakah follower yang menikmati lagu mereka saat ini akan masih mendengarkan ulang lagu yang sama 20 atau 30 tahun kemudian. Sebuah lagu dikatakan mencapai titik sustainability ketika lagu tersebut masih didengarkan terus menerus dan berulang-ulang hingga beberapa waktu ke depan.

Kerja keras seorang musisi untuk menghasilkan karya yang memiliki sustainability yang tinggi tidak berhenti hanya dengan menciptakan lagu bagus yang diterima pasar pada suatu masa. Tapi juga melakukan upaya untuk membuat lagu-lagu tersebut terus didengar, tetap fresh dan relevan untuk jangka waktu yang panjang, serta untuk meraih pendengar-pendengar baru yang membuat hasil karya mereka tetap ada di beberapa masa ke depan. Jika tidak dilakukan upaya-upaya untuk terus membuat fresh dan relevan, maka sebuah lagu bagus hanya akan didengar di masa depan sebagai sebuah lagu nostalgia. Nostalgia terikat dengan waktu, ketika pendengar yang memiliki keterikatan dengan lagu tersebut tutup usia, maka lagu tersebut pun akan berhenti bergaung dan hanya menjadi catatan sejarah, itupun kalau lagu tersebut layak dicatat dalam sejarah.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun