Mohon tunggu...
Ahmad Rhoma Akbar
Ahmad Rhoma Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan - Pengendara Sepeda Motor - Pengendara Roda Empat - Mencoba Menulis Ringan

--oOo-- Akuntan Itu Tidak Membosankan --oOo---

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sentralisasi Akuntansi: Tantangan bagi Akuntan di Era Revolusi Industri 4.0

20 Mei 2022   03:14 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:30 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Contoh implementasi di atas dengan kondisi bahwa perusahaan telah menerapkan teknologi secara menyeluruh di berbagai tahapan suatu proses dengan memanfaatkan teknologi web internet untuk portal, OCR untuk membaca karakter teks pada tagihan, teknologi web untuk verifikasi dan persetujuan tagihan dan integrasi web portal dengan Sistem Akuntansi perusahaan. Ruang lingkup implementasi tergantung sejauh mana perusahaan memiliki sumber daya teknologi untuk melakukan sentralisasi tugas-tugas akuntansi.

Dalam prakteknya beberapa perusahaan multinasional melakukan sentralisasi akuntansi berdasarkan wilayah atau region, misal Asia Tenggara, Asia Pasifik, Timur Tengah, Belahan Bumi Barat (Western Hemisphere) dan Belahan Bumi Timur (Eastern Hemisphere). Sebagai contoh jika suatu perusahaan menerapkan sentralisasi  Bagian Hutang dan Piutang untuk wilayah Asia Tenggara dan menentukan Malaysia sebagai pusat pengelolaan transaksi, maka untuk operasi di negara-negara Asia Tenggara lain seperti Indonesia, Singapura, Pilipina dan lain-lain Bagian Hutang dan Piutang dihapus karena tugas-tugas tersebut ditarik dan dilakukan di Malaysia. 

Beberapa penamaan yang digunakan untuk pusat pengelolaan transaksi antara lain Business Center, Transaction Center atau Accounting Hub. Beberapa negara yang sering dijadikan pilihan oleh perusahaan multinasional untuk dijadikan sebagai pusat pengelolaan transaksi antara lain India, Singapura, Malaysia dan UAE.

Berdasarkan paparan di atas, sentralisasi akuntansi dapat menjadi tantangan bagi para calon tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan akuntansi karena berkurangnya lapangan kerja di bidang akuntansi yang disebabkan beberapa fungsi atau bagian akuntansi tidak lagi ada di level negara karena fungsi-fungsi tersebut telah dilakukan secara terpusat di lokasi atau negara lain. 

Padahal secara umum para fresh graduate memulai karir di bidang akuntasi  pada posisi pekerjaan administratif untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup sebelum menduduki posisi pekerjaan-pekerjaan analis dan supervisi. 

Tantangan ini akan semakin tinggi seiring dengan perkembangan teknologi pendukung Revolusi Industri 4.0 yang dapat meningkatkan level otomatisasi proses.

Dalam skala individu, untuk menjawab tantangan ini para mahasiswa di bidang akuntansi harus lebih membekali diri dengan keahlian dan sertifikasi agar dapat memiliki kompetensi dan menjadi pelaku aktif dalam era globalisasi dan bersaing dengan tenaga kerja di dalam dan luar negeri.

Dalam skala lebih luas, untuk menjawab tantangan ini diperlukan sinergi antara pemerintah dan civitas akademika khususnya akuntansi.

Peran civitas akademika sangat diperlukan untuk membantu mencetak tenaga kerja di bidang akuntansi yang kompeten dan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri.  

Dengan jumlah penduduk yang lebih tinggi, sumber daya alam yang lebih melimpah dan wilayah teritorial yang lebih luas, maka Indonesia memiliki potensi pangsa pasar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga lain di Asia Tenggara. Namun sayangnya dalam banyak kasus Malaysia dan Singapura lebih dilirik untuk dijadikan sebagai pusat pengelolaan transaksi. 

Peran pemerintah diperlukan untuk menciptakan daya tawar maupun tekanan kepada perusahaan multinasional untuk membuka pusat pengeloaan transaksi di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan lapangan kerja khususnya bagi tenaga kerja dengan latar belakang akuntansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun