Di dunia ini, ada banyak sekali jenis kesepian. Ada yang coba melawan, ada yang hanya mengikuti jalannya. Di sudut-sudut ruang, kita bertarung dengan kesepian. Kadang menang, tapi lebih sering dibuat kejang.
Jalanan ramai kendaraan. Perempuan itu melihatnya dari atap gedung sebuah mall. Baru kali ini ia menghabiskan waktu sore dengan cara itu. Sepertinya bukan karena pemandangannya. Ia hanya ingin menemani lelaki itu. Lihat saja wajahnya. Laki-laki terlihat tenang dan menikmati apa yang ada di depannya. Sesekali menyeruput minuman, lebih sering asap yang keluar dari bibir hitamnya. Sementara perempuan itu lebih menikmati minuman dan cemilan yang mungkin ia beli di dalam mall.
Atap kota memang menyajikan panorama menarik. Apalagi di waktu sore. Sinar emas matahari  menabrak gedung-gedung, pohon, lampu dengan tiang tinggi. Mobil-mobil beradu cepat dengan motor. Entah apa yang mereka kejar. Sore hari memang kendaraan selalu begitu, saling kebut, saling salip. Mungkin mereka mengejar matahari emas itu, tapi sebagian dari mereka justru meninggalkannya.Â
Jadi, kurasa mereka bukan mengejar itu. Atau mungkin mereka mengejar sampai rumah, mengetuk pintu, mencium kening pasangannya lalu memeluk anak. Tapi sepertinya bukan itu. Sebagian dari mereka kurasa belum berkeluarga. Atau mungkin mereka hanya mau berkejaran satu sama lain. Pokoknya yang penting menyalip yang ada di depannya. Tidak ada tujuan, hanya mau menyalip dan merasakan menang. Mengalahkan yang lain, mendapat kemenangan, berkuasa, lalu senang. Naluri manusia memang seperti itu bukan?
"kamu sering ke sini?"
"ya, Beberpa kali"
"hmmm. Aku baru kali ini. Ternyata enak juga. aku mau kamu foto aku"
"untuk apa? lagipula kamu engga akan menyimpan hasil fotoku. jelek"
"ini kan pertama kali aku ke sini. coba saja dulu. siapa tau bagus. mau yaa?"
"memangnya setiap tempat yang baru kamu kunjungi lantas foto di tempat itu?"
"ya engga juga. Udahlah ayok"