RINDU I
Rindu itu, malam menghadirkan sorot mripatmu di pelupuk mataku
:aku tidak bisa tidur semalaman
RINDU II
Rindu itu, sebuah kidung beralun
lalu deretan syairnya menjelma rupamu
RINDU III
Rindu itu, kau bersila di pelataran sajadah
lalu berulang menyebut namanya
RINDU IV
Rindu itu, seumpama kopi hitam
membuatku sulit terlelap
RINDU V
13 Februari 2016
Rindu itu, layaknya pesan singkat yg kau kirim
"aku telepon ya, mas?"
Rindu VI
18 Juli 2016.
"Mas.."
dan aku menoleh,
Memandangmu yang teduh.
RINDU VII
16 November 2016.
Api unggun menyala di tungku
aku masih saja menggigil.
nb: Serangkaian puisi Rindu ini terinspirasi dari puisi Sajak Dialek Rindu-Imron Tohari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI