Mohon tunggu...
Afwan Anwaruddin
Afwan Anwaruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Pengguna Baru Lulusan BK

Belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

28 Maret 2021   08:16 Diperbarui: 28 Maret 2021   08:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

RINDU I

Rindu itu, malam menghadirkan sorot mripatmu di pelupuk mataku

:aku tidak bisa tidur semalaman

RINDU II

Rindu itu, sebuah kidung beralun

lalu deretan syairnya menjelma rupamu

RINDU III

Rindu itu, kau bersila di pelataran sajadah

lalu berulang menyebut namanya

RINDU IV

Rindu itu, seumpama kopi hitam

membuatku sulit terlelap

RINDU V

13 Februari 2016

Rindu itu, layaknya pesan singkat yg kau kirim

"aku telepon ya, mas?"

Rindu VI

18 Juli 2016.

"Mas.."

dan aku menoleh,

Memandangmu yang teduh.

RINDU VII

16 November 2016.

Api unggun menyala di tungku

aku masih saja menggigil.

nb: Serangkaian puisi Rindu ini terinspirasi dari puisi Sajak Dialek Rindu-Imron Tohari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun