Mohon tunggu...
Afwan Anwaruddin
Afwan Anwaruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Pengguna Baru Lulusan BK

Belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita dari Sebuah Buku

27 Maret 2021   09:04 Diperbarui: 27 Maret 2021   09:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lelaki itu membuat Novi berubah. Ia tak mau lagi menceritakan apapun padaku. Aku hanya bisa mendengar kebencian dan serapahnya dari sini. Ia hanya menuliskan dengan ukuran besar: Paman bangsat. Bajingan. Berengsek. Setelah itu, ia akan mengorat-oret panjang. Membuat garis tak beraturan dengan tekanan dalam.

Satu waktu ketika ia memuncak. Ia mengakhiri oretannya dengan membantingku ke lantai. Juga membanting yang lain. Buku pelajaran, majalah, novel, dan segala yang ada di meja belajarnya. Kemudian ia menangis. Berteriak. Menarik-narik bajunya sendiri. Memukuli tubuhnya sendiri. Menjambak rambutnya sendiri.

Rasanya, aku ingin sekali membalas lelaki itu. Aku ingin menemuinya. Aku ingin menarik bajunya. Aku ingin memukul tubuhnya dengan tubuh kertasku. Menampar wajahnya berulang dengan sampulku. Aku ingin menjambak rambutnya. Aku ingin membuatnya berteriak. Aku ingin membuatnya menangis. Tapi nyatanya aku hanya bisa menunduk lesu di sudut. Tak bisa menarik baju, memukul, menampar wajah, bahkan bersuara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun