ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus tentang perbandingan penanganan pandemi Covid-19 di Indonsia dan Tiongkok (China). Analisis ini memberikan suatu fenomena bagaimana negara tersebut menangani Covid-19 serta dampaknya ke perekonomian, pendidikan, dan sosial. Metode yang digunakan dalam analisis adalah metode deskriptif dan metode teori sistem politik dari David Easton. Teori deskriptif menjelaskan peristiwa dan penanganan Covid-19 di Indonesia dan China. Sedangkan teori sistem politik dari David Easton adalah mekanisme sistem politik, di mana masyarakat dalam suatu lingkungan terdapat dua sistem yaitu input dan output. Input dapat berupa masukan masyarakat yang muncul dari lingkungannya dan masuk ke dalam sistem politik. Input yang masuk dari masyarakat ke dalam sistem politik berupa tuntutan dan dukungan. Tuntutan adalah bahan yang akan dijadikan dalam suatu keputusan. Sedangkan dukungan yaitu bagaimana cara untuk mewujudkan sebuah keputusan tersebut. Dukungan bisa saja berupa menyetujui atau menolak. Setelah tuntutan dan dukungan masuk ke dalam sistem politik akan menghasilkan output. Menurut David Easton output terdiri dari keputusan dan tindakan. Dan setelah menghasilkan suatu keputusan dan tindakan, output memberikan umpan balik kepada input. Umpan balik di sini berupa apakah keputusan dan tindakan yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan dan dukungan.
Kata Kunci : Covid-19, Indonesia, China, dan Teori Sistem David Easton
ABSTRACT
This study aims to analyze cases about the comparison of the handling of the Covid-19 pandemic in Indonesia and China (China). This analysis provides a phenomenon of how the country handles Covid-19 and its impact on the economy, education, and social. The method used in the analysis is descriptive method and political system theory method from David Easton. Descriptive theory explains the events and handling of Covid-19 in Indonesia and China. While the political system theory from David Easton is a political system mechanism, where the community in an environment there are two systems, namely input and output. Input can be in the form of community input that arises from the environment and enters the political system. Inputs coming from the community into the political system are in the form of demands and support. Demands are the material that will be made in a decision. While support is how to make a decision. Support can be in the form of approving or rejecting. After demands and support enter into the political system will produce output. According to Easton the output consists of decisions and actions. And after producing a decision and action, the output provides feedback to the Input. The feedback here is whether the decisions and actions produced are in accordance with the demands and support.
Keywords : Covid-19, Indonesia, China, and David Easton's System Theory
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 muncul pertama kali di Kota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019 lalu. Setelah salah satu pedagang ikan di Kota Wuhan merasakan dirinya demam, batuk-batuk dan flu. Dia memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Namun, setelah memeriksakan diri, dia kembali berjualan. Saat itulah, pandemi Covid-19 menyebar. Setelah itu, beberapa orang mengalami gejala yang sama, dan pada tanggal 31 Desember 2019, ada pemberitahuan mendesak di Wuhan tentang pneumonia yang tidak jelas penyebabnya telah menyebar ke 25 orang.
Pada tanggal 2 Maret 2020 Â Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumkan kasus pertama seorang warga negara Indonsia yang terjangkit atau positif Covid-19. Ketika warga negara asing (WNA) asal Jepang yang berdomisili di Malaysia berkunjung ke Indonesia, setelah kembali ke Malaysia WNA asal Jepang tersebut dinyatakan postif Covid-19. Peristiwa tersebut menjadi topik pembicaraan dan menjadi bahan dikusi tentang penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Beragam pendapat dari para ahli kesehatan, ekonomi, hingga para pakar politik tentang apa langkah yang tepat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Hal ini cukup baik untuk mendiskusikan permasalahn dari berbagai sudut pandang disiplin ilmu yang beragam.
Metodologi (Teori Sistem David Easton)
Dalam skema sistem politiknya, David Easton menyebutkan input sebagai salah satu komponen dalam sistem kerjanya. Input ini terbagi menjadi dua macam, yaitu: (1) Input tuntutan, dan (2) Input dukungan. Mengenai input tuntutan Profesor Easton menyebutkan bahwa ada alasan mengapa suatu sistem politik terbentuk dalam suatu masyarakat yaitu, mengapa orang melibatkan diri dalam kegiatan politik adalah adanya tuntutan-tuntutan dari orang-orang atau kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut yang tidak semuanya dapat dipenuhi dengan memuaskan.
Berikut contoh analisi kasus tentang perbandingan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Input
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menunda kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orangnya, dan meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi Covid-19 dan pengobatan secara maksimal.
Dukungan
Menanggapi perkembangan terbaru kasus Corona di Indonesia, Anggota Komisi VIII Â DPR RI Bukhori Yusuf mendukung agar pemerintah pusat segera mengambil alih komando dalam penanganan penyebaran Covid-19 yang semakin menjalar ke banyak wilayah di Indonesia.
Tuntutan
Penolakan dari beberapa kalangan masyarakat, terutama masyarakat yang bekerja di pasar, dan para peserta didik. Para pedagang pasar merasa keberatan jika kegiatan jual beli di pasar harus ditunda, mengingat berdagang adalah satu-satunya mata pencaharian mereka. Begitupun dari para peserta didik, siswa dan mahasiswa merasa keberatan jika harus belajar di rumah menggunkan sistem belajar online (daring). Mengingat belum tersedianya sistem online yang cukup efektif untuk pembelajaran.
Sistem Konversi
Adanya pengkajian tentang himbauan Presiden untuk menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orangnya.
Kebijakan
Dengan adanya pengkajian maka diputuskan oleh pemerintah pusat agar tetap menunda kegiatan yang melibatkan peserta banyak orang. Langkah ini diterapkan untuk mengatasi penyebaran dan penularan pandemi Covid-19 di masyarakat.
Umpan Balik
Akhirnya sebagian masyarakat menyadari akan kesehatan dan keselamatan dirinya tentang himbauan presiden. Namun, masyarakat masih menunggu respon pemerintah tentang bantuan bagi masyarakat yang harus jadi korban tertundanya mata pencaharian mereka. Begitupun para peserta didik masih menunggu pemerintah pusat menyediakan kebijakan yang membantu proses pembelajar online (daring) agar lebih efektif.
Berikut contoh analisis kasus penanganan Covid-19 di China.
Input
Otoritas China pada tanggal 23 Januari 2020 memberlakukan sistem Lockdown di Provinsi Hubei untuk menekan penyebaran Covid-19
Dukungan
Masyarakat China mendukung pemerintahnya untuk memberlakukan sistem Lockdown di daerah Provinsi Hubei.
Tuntutan
Tidak ada tuntutan dari masyarakat China yang terbebani dengan dilakukannya Lockdown di sana. Namun dampak peristiwa serta kerugian ekonomi tentulah cukup besar. Namum kesadaran warga negara China sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat ketika hari pertama diterapkannya sistem Lockdown, social distancing sudah mereka terapkan sendiri. Serta tingginya kesadaran masyarakat China dalam menerapkan self-isolation yang memudahkan para petugas medis di sana.
Sistem Konversi
Adanya pengkajian sistem Lockdown yang mendalam untuk keselamatan warga negaranya.
Kebijakan
Akhirnya otoritas China tetap memberlakukan Lockdown di Provinsi Hubei.
Umpan balik
Akhirnya masyarakat China sadar tentang keputusan diberlakukannya Lockdown. Hal tersebut cukup efektif untuk mengatasi penyebaran Covid-19 di sana. Sehingga saat ini kasus Covid-19 sudah mulai mereda. Dan otoritas Chin akan segera mencabut Lockdown pada tanggal 08 April 2020 mendatang.
Hasil dan Diskusi
Setelah penelitian dengan menggunakan metode teori sistem politik David Easton, bisa dilihat perbandingan penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia dan China. Penanganan di Indonesia masih terkesan kaku dan lambat, karena masih adanya pro dan kontra atas kebijakan yang akan diambil. Berbeda dengan penanganan penyebaran di China, otoritas China langsung memutuskan untuk memberlakulan Lockdown di tempat yang terdampak.
Perbedaan lain dari penanganan Covid-19 di Indonesia dan Indonesia yaitu dari tingkat kesadaran masyararakat. Sebagian masyarakat Indonesia masih terkesan bersantai-santai dalam menghadapi Covid-19. Berbeda dengan masyarakat di China, kesadaran masyarakat China sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tindakan mereka ketika awal-awal terjadinya virus Covid-19 mereka dengan sendiri menerapkan isolasi mandiri dan social distancing.
Kesimpulan
Dengan demikian, perbedaan penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesian jauh berbeda dengan penanganan di China. Pokok paling penting dari kasus di atas adalah kesadaran masyarakat terhadap mengatasi Covid-19 ini. Bisa kita lihat masyarakat yang tingkat kesadarannya tinggi terhadap antisipasi penyebaran Covid-19 ini cukup efektif dalam memerangi penyebaran pandemi Covid-19 tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia di samping pemerintah sedang berusaha untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini, mereka juga dituntut untuk membuka kesadaran terhadap antisipasi penyebaran virus ini. Ketika semua pihak saling bekerja sama, semua akan teratasi dengan baik.
Referensi
Adam, Aulia. 2020. Bagaimana China Menekan Corona Covid-19 dan Membantu Italia. Â https://tirto.id/bagaimana-cina-menekan-corona-covid-19-dan-membantu-italia-eFKf. Diakses pada tanggal 1 April 2020.
Easton, David. 1998. Kerangka Kerja Sistem Politik. Terjemahan Sehat Simamora. Jakarta. Bina Aksara.
Rusdiyah, Hilyatul Millati. 2020. Cerita dan Pelajaran Lockdown Wuhan. https://m.detik.com/news/kolom/d-4953943/cerita-dan-pelajaran-dari-lockdown-wuhan. Diakses pada tanggal 1 April 2020.
Oleh :Â
Ahmad Abdurrohman Umar
Mahasiswa Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H