Setelah penelitian dengan menggunakan metode teori sistem politik David Easton, bisa dilihat perbandingan penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesia dan China. Penanganan di Indonesia masih terkesan kaku dan lambat, karena masih adanya pro dan kontra atas kebijakan yang akan diambil. Berbeda dengan penanganan penyebaran di China, otoritas China langsung memutuskan untuk memberlakulan Lockdown di tempat yang terdampak.
Perbedaan lain dari penanganan Covid-19 di Indonesia dan Indonesia yaitu dari tingkat kesadaran masyararakat. Sebagian masyarakat Indonesia masih terkesan bersantai-santai dalam menghadapi Covid-19. Berbeda dengan masyarakat di China, kesadaran masyarakat China sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tindakan mereka ketika awal-awal terjadinya virus Covid-19 mereka dengan sendiri menerapkan isolasi mandiri dan social distancing.
Kesimpulan
Dengan demikian, perbedaan penanganan penyebaran Covid-19 di Indonesian jauh berbeda dengan penanganan di China. Pokok paling penting dari kasus di atas adalah kesadaran masyarakat terhadap mengatasi Covid-19 ini. Bisa kita lihat masyarakat yang tingkat kesadarannya tinggi terhadap antisipasi penyebaran Covid-19 ini cukup efektif dalam memerangi penyebaran pandemi Covid-19 tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia di samping pemerintah sedang berusaha untuk mengatasi penyebaran Covid-19 ini, mereka juga dituntut untuk membuka kesadaran terhadap antisipasi penyebaran virus ini. Ketika semua pihak saling bekerja sama, semua akan teratasi dengan baik.
Referensi
Adam, Aulia. 2020. Bagaimana China Menekan Corona Covid-19 dan Membantu Italia. Â https://tirto.id/bagaimana-cina-menekan-corona-covid-19-dan-membantu-italia-eFKf. Diakses pada tanggal 1 April 2020.
Easton, David. 1998. Kerangka Kerja Sistem Politik. Terjemahan Sehat Simamora. Jakarta. Bina Aksara.
Rusdiyah, Hilyatul Millati. 2020. Cerita dan Pelajaran Lockdown Wuhan. https://m.detik.com/news/kolom/d-4953943/cerita-dan-pelajaran-dari-lockdown-wuhan. Diakses pada tanggal 1 April 2020.
Oleh :Â
Ahmad Abdurrohman Umar
Mahasiswa Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung