Mohon tunggu...
Ahmada
Ahmada Mohon Tunggu... Guru - Staf Pengajar

Hobi membaca buku sejarah kerajaan di nusantara terlebih Singasari dan Majapahit dan film /drama berlatar kerajaan dan dinasti Ming Tiongkok

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Berdiri, Peran dan Tugas Banser NU

27 Desember 2024   21:08 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pasukan Banser(Barisan Ansor Serbaguna) NU, dokpri

Banser (Barisan Ansor Serbaguna) adalah organisasi paramiliter yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Banser memiliki sejarah yang sangat erat dengan perjuangan NU dalam mempertahankan dan membela nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah serta negara Republik Indonesia. Berdirinya Banser merupakan bagian dari respons NU terhadap kebutuhan untuk menjaga keamanan masyarakat, menguatkan persatuan, dan menghadapi tantangan-tantangan yang ada, baik di tingkat lokal maupun nasional.

 Latar Belakang Berdirinya Banser

Banser NU berdiri pada 6 April 1950, dalam rangka memperkuat posisi NU dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman yang ada pada masa itu, seperti pemberontakan, konflik sektarian, dan ketidakstabilan sosial-politik. Pada masa itu, Indonesia baru saja merdeka dan masih menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan kemerdekaannya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. NU, sebagai organisasi Islam yang telah lama berdiri sejak 1926, merasa perlu untuk mengorganisir pemuda-pemuda Islam dalam suatu bentuk yang lebih terstruktur dan siap menghadapi berbagai ancaman.

Proses Pembentukan Banser

Pada saat itu, NU telah memiliki sebuah organisasi pemuda yang dikenal dengan Ansor, yang dibentuk pada tahun 1934. Ansor pada awalnya bertugas sebagai organisasi pemuda yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mempromosikan pendidikan Islam. Namun, seiring berjalannya waktu, NU merasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih terlatih secara fisik dan mental, yang mampu bertindak lebih cepat dalam menghadapi situasi yang memerlukan tindakan langsung, terutama dalam hal keamanan dan pertahanan.

Maka pada tahun 1950, di bawah kepemimpinan KH. Wahid Hasyim (putra dari KH. Hasyim Asy’ari) dan tokoh-tokoh NU lainnya, dibentuklah Banser sebagai organisasi terpisah yang lebih fokus pada kegiatan-kegiatan kemasyarakatan dan pertahanan. Banser, yang awalnya lebih berperan dalam mengamankan acara-acara keagamaan dan kegiatan NU, kemudian berkembang menjadi organisasi yang siap bertindak lebih luas dalam menjaga keamanan masyarakat.

Sketsa Anggota Banser NU, Dokpri
Sketsa Anggota Banser NU, Dokpri

Peran Banser dalam Sejarah Indonesia

Sejak berdirinya, Banser telah memainkan peran penting dalam berbagai peristiwa sejarah Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah saat Banser berperan aktif dalam melawan pemberontakan yang terjadi pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, seperti dalam peristiwa PRRI/Permesta dan konflik-konflik sektarian yang melibatkan kelompok-kelompok radikal yang berusaha mengganggu stabilitas negara.

Selain itu, Banser juga dikenal sebagai barisan terdepan dalam menjaga keamanan masyarakat, seperti dalam membantu penanggulangan bencana, menjaga ketertiban selama Pemilu, serta mendukung upaya-upaya pencegahan radikalisasi dan terorisme. Mereka juga sering dilibatkan dalam menjaga keamanan acara keagamaan, seperti peringatan hari besar Islam dan acara-konferensi NU.

Banser di Era Modern

Di era modern, Banser terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Dengan lebih kurang 8 juta anggota (Wikipedia) yang tersebar di seluruh Indonesia, Banser tidak hanya menjadi organisasi yang menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian integral dari berbagai program sosial NU, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Mereka sering terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan.

Banser juga telah bertransformasi menjadi simbol persatuan, kerukunan, dan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Sebagai bagian dari NU, Banser menjunjung tinggi nilai-nilai Islam yang moderat, yang selalu berusaha menjaga kedamaian dan menghindari kekerasan. Mereka telah berperan penting dalam menjaga stabilitas Indonesia, baik dalam konteks sosial, politik, maupun budaya.

 Kesimpulan

Banser NU adalah organisasi yang lahir dari kebutuhan NU untuk mempertahankan dan membela negara serta nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Sejarah berdirinya Banser tidak terlepas dari perjuangan panjang NU dalam membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan aman. Dari awal yang sederhana sebagai barisan keamanan, Banser telah berkembang menjadi organisasi besar dengan peran yang semakin penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan menciptakan kedamaian di Indonesia.

---

* Hingga Desember 2024, Banser (Barisan Ansor Serbaguna) diperkirakan memiliki sekitar 8 juta anggota di seluruh Indonesia. Angka ini menjadikannya salah satu organisasi paramiliter terbesar di negara ini. (Sumber Wikipedia) 

* Banser berperan aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk pengamanan acara keagamaan, penanggulangan bencana, dan program-program sosial lainnya. Keanggotaan yang luas memungkinkan Banser untuk berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas dan keamanan di tingkat lokal maupun nasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun