Meskipun Pat Morita tidak memiliki latar belakang dalam karate, ia berhasil menggambarkan karakter Mr. Miyagi dengan pas, yang menjembatani budaya Jepang dan Amerika. Gaya ajarannya, yang memadukan filosofi kehidupan dengan teknik bela diri, telah menjadi pelajaran penting bagi penonton.
Lagu You're the Best yang dinyanyikan oleh Joe Esposito, digunakan dalam adegan pelatihan yang sangat menegangkan. Lagu ini menjadi simbol semangat perjuangan dan tak kenal menyerah yang dihadapi oleh Daniel. Selain itu, Glory of Love oleh Peter Cetera juga menjadi lagu yang meramaikan film ini.
Setelah selesai syuting, proses pascaproduksi dimulai dengan penyuntingan yang dilakukan oleh John G. Avildsen. Film ini melalui beberapa tahap penyuntingan untuk menciptakan ritme yang baik antara adegan aksi dan momen dramatis. Musik juga memainkan peran besar dalam mendukung emosi yang ditampilkan dalam film.
The Karate Kid dirilis pada tanggal 22 Juni 1984, dan langsung mendapat sambutan hangat dari penonton dan kritikus. Keberhasilan The Karate Kid tidak hanya dilihat dari angka pendapatan box office yang luar biasa ($90 juta di AS pada 1984 dengan anggaran $8 juta), tetapi juga pengaruh budaya yang ditinggalkan film ini.
Film ini tidak hanya melahirkan dua sekuel, The Karate Kid Part II (1986) dan The Karate Kid Part III (1989), tetapi juga inspirasi untuk serial televisi Cobra Kai (2018) dan memulai gelombang popularitas baru bagi warisan The Karate Kid. Sebelumnya ada juga The Next Karate Kid (1994). Lalu The Karate Kid (2010) yang mempertemukan antara Jackie Chan dan Jaden Smith. Tahun 2025 nanti tayang The Karate Kid 2 yang akan membawa kembali Ralph Macchio.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H