Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sirup Jagung dan Kreativitas Tanpa Batas

19 November 2024   22:03 Diperbarui: 20 November 2024   01:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produser Rob Tapert, yang kemudian bekerja sama dengan Raimi dalam proyek-proyek lain, membantu memanajemen anggaran dan logistik produksi yang terbatas. Dia juga berperan sebagai produser eksekutif dan menjadi mitra kreatif utama Raimi.

Bruce Campbell berperan sebagai Ash Williams, karakter utama yang terjebak di kabin dan berjuang melawan roh-roh jahat. Perannya ini membawa Campbell menjadi bintang horor dan, simbol dari genre tersebut. Dalam salah satu adegan, Campbell hampir terluka serius ketika salah satu efek praktis gagal dan membuatnya terjatuh ke dalam sebuah alat yang melukai tubuhnya. Namun, ia terus melanjutkan syuting tanpa banyak komplain.

Tom Sullivan, yang bertanggung jawab untuk desain efek praktis, memberikan kontribusi besar terhadap karakteristik khas film ini. Banyak dari efek gore dan darah yang tampak sangat eksplosif dan praktis, seperti darah yang meluap dari dinding, dilakukan dengan teknik manual, bukan digital. 

Butuh 50 galon (sekitar 190 liter) sirup jagung untuk menciptakan efek darah yang ikonik dan sangat berlimpah. Sirup jagung sering dipilih karena teksturnya yang kental dan kemampuannya untuk memberikan efek darah yang terlihat lebih realistis, terutama saat digunakan dalam jumlah besar.

Makeup untuk zombie dan mayat hidup dikerjakan dengan tangan dan menggunakan prostetik. Salah satu efek yang paling dikenal adalah wajah salah satu karakter yang berubah menjadi tengkorak, yang dilakukan dengan menggunakan latex dan cat.

Film ini awalnya direncanakan untuk syuting di Royal Oak, Michigan, kota kelahiran Raimi, tetapi akhirnya memilih Morristown, Tennessee, di sebuah kabin terpencil. Kabin tersebut memiliki masa lalu yang menyeramkan karena orang yang membangunnya meninggal seminggu setelah selesai. Seluruh kru yang berjumlah 13 orang harus tidur di kabin tersebut selama produksi. Para kru juga menghadapi cuaca yang ekstrem, hujan, dan kabut tebal yang memperburuk kondisi. Suhu dingin dan hujan deras membuat pengambilan gambar menjadi semakin sulit.

Dengan anggaran hanya $350.000, The Evil Dead berhasil meraup lebih dari $2,4 juta di box office Amerika Serikat, yang menjadikannya sebagai film yang sangat menguntungkan. The Evil Dead sangat berpengaruh dalam perkembangan genre horor, terutama subgenre horror-comedy dan splatterpunk, di mana kekerasan ekstrem dicampur dengan elemen humor yang gelap. 

Waralaba The Evil Dead berkembang menjadi beberapa sekuel, komik, dan serial televisi, dengan Bruce Campbell dan Sam Raimi menjadi nama besar dalam dunia perfilman horor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun