Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidur Gelap-Gelapan Lebih Sehat

17 November 2024   15:00 Diperbarui: 17 November 2024   15:03 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lifestyle.sindonews.com/read/713159/155/5-manfaat-tidur-dengan-lampu-mati-nomor-terakhir-cocok-bagi-penderita-diabetes-1647324220

Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting bagi kesehatan fisik dan mental. Di dunia modern, banyak orang tidur dengan menggunakan berbagai perangkat elektronik, termasuk lampu tidur atau lampu malam, yang sering kali tetap menyala saat mereka tidur. Namun, apakah tidur dengan lampu menyala itu benar-benar baik untuk kesehatan kita?

Tidur dalam kondisi gelap justru lebih sehat dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran. Ini didukung oleh penelitian medis dan ilmiah, yang menjelaskan bagaimana cahaya (terutama cahaya buatan) dapat memengaruhi kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan. Setidaknya ada enam alasan medis dan dampak buruk tidur dengan lampu menyala:

Pertama, pengaruh terhadap produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak, yang berfungsi mengatur siklus tidur dan bangun tubuh. Produksi melatonin dipengaruhi oleh cahaya. Saat cahaya redup atau gelap, tubuh akan memproduksi melatonin secara alami, yang memicu rasa kantuk dan memfasilitasi tidur yang lebih nyenyak. Tidur dengan lampu menyala, bahkan cahaya yang redup sekalipun, dapat menghambat produksi melatonin. Penurunan kadar melatonin dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia.

Kedua, gangguan pola tidur dan sirkadian. Tubuh kita memiliki jam biologis internal yang dikenal sebagai ritme sirkadian, yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ritme sirkadian ini sangat dipengaruhi oleh cahaya alami, dan cahaya buatan dapat mengacaukan mekanisme ini. Tidur dengan lampu menyala atau terpapar cahaya buatan pada malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian, menyebabkan tidur yang lebih dangkal, sering terbangun di malam hari, dan mengurangi durasi tidur yang efektif.

Ketiga, dampak pada kesehatan mental dan kognitif. Paparan cahaya di malam hari dapat memengaruhi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya tidur berkualitas, yang disebabkan oleh cahaya buatan, dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya. Tidur yang terganggu juga dapat memengaruhi fungsi kognitif, mengurangi konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan untuk berpikir jernih di siang hari.

Keempat, risiko kesehatan fisik. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik, mulai dari peningkatan risiko obesitas. Tidur yang buruk terkait dengan ketidakseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan (seperti ghrelin dan leptin), yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Peningkatan risiko penyakit jantung. Tidur yang terganggu, akibat cahaya yang mengganggu produksi melatonin, juga dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak pembuluh darah, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit jantung. Hingga gangguan sistem kekebalan tubuh. Tidur yang kurang berkualitas atau terganggu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Kelima, risiko kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya buatan di malam hari dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker payudara dan prostat. Ini karena cahaya buatan mengganggu produksi melatonin, yang juga memiliki sifat antioksidan dan antikanker. Penghambatan melatonin dapat meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh dan merangsang pertumbuhan sel kanker.

Keenam, kualitas tidur yang lebih baik di lingkungan gelap. Tidur dalam kondisi gelap (terutama dengan total kegelapan) membantu tubuh dan otak beristirahat secara optimal. Ini memungkinkan tahap tidur dalam yang lebih dalam (seperti tidur REM dan tidur gelombang lambat), yang penting untuk pemulihan fisik, memperbaiki sel-sel tubuh, serta memperkuat daya ingat dan fungsi otak.

Secara keseluruhan, tidur dalam kondisi gelap adalah yang terbaik untuk kesehatan fisik dan mental kita. Oleh karena itu, disarankan untuk meminimalisir cahaya di kamar tidur, terutama cahaya buatan yang terang, untuk meningkatkan kualitas tidur dan mendukung kesehatan jangka panjang.

Bagi yang belum terbiasa tidur dalam keadaan gelap, hal yang harus dilakukan adalah meredupkan lampu. Sekitar 90 menit sebelum tidur, redupkan lampu dan kenakan kacamata pemblokir cahaya biru. Buat kamar tidur Anda redup sebisa mungkin dan cobalah untuk meredupkannya secara bertahap setiap malam. Nanti Anda akan terbiasa tidur dalam kegelapan. Namun, tidur dengan lampu mati tidak disarankan bagi orang yang memiliki gangguan tidur atau masalah kesehatan yang memerlukan pengawasan terus menerus.

Dalam Islam, tidur dengan lampu mati atau dalam kegelapan juga memiliki dasar yang kuat. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan, dan minuman." (HR. Bukhari). Tidur dalam keadaan gelap adalah sunnah Rasulullah.  

Tidur dengan lampu mati atau dalam keadaan gelap bukan hanya dianjurkan dalam ajaran Islam, tetapi juga didukung oleh ilmu medis modern sebagai cara yang paling efektif untuk mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk tidur dengan cara yang sehat dan nyaman, dan banyak dari ajaran beliau yang ternyata sejalan dengan temuan-temuan ilmiah saat ini.

Oleh karena itu, bagi umat Islam dan siapa pun yang ingin menjaga kesehatan tidur mereka, tidur dalam kegelapan atau dengan lampu mati adalah langkah yang sangat bijak untuk meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun