Dan ketiga, membangun hubungan yang sehat dan saling menghargai antar individu dalam masyarakat dapat membantu mengurangi polarisasi. Dialog terbuka dan saling memahami adalah kunci untuk mengatasi perbedaan. "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (QS. Surat An-Nisa' ayat 1).
Era post-truth menghadirkan tantangan besar bagi umat manusia, mirip dengan fitnah yang akan dibawa oleh Dajjal di akhir zaman. Keduanya menguji komitmen kita terhadap kebenaran dan keimanan. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi kita untuk memperkuat pengetahuan, menjaga akhlak, dan membina hubungan sosial yang baik. Hanya dengan demikian kita dapat melindungi diri dan masyarakat dari fitnah dan kebohongan yang mengancam kebenaran dan keadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H