Hantu-hantu yang muncul dalam film The Sixth Sense (1999) ditampilkan dengan detail yang jelas, terutama saat anak kecil melihat mereka. Penampilan hantu wanita dalam film The Woman in Black (2012) sangat jelas dan mencolok, memberikan efek yang menakutkan dan dramatis.
Di Indonesia, hantu sering kali digambarkan dengan cara yang berbeda, mencerminkan kepercayaan lokal dan cerita rakyat yang kaya. Beberapa ciri khas hantu Indonesia antara lain, satu tradisi dan mitos lokal. Hantu dalam budaya Indonesia sering didasarkan pada tradisi dan mitos lokal. Mangkujiwo (2020) menceritakan tentang asal mula lahirnya hantu Kuntilanak.
Kedua, ritual dan kepercayaan. Film horor Indonesia sering kali memasukkan elemen ritual dan kepercayaan lokal dalam ceritanya. Tembang Lingsir (2019) menceritakan kisah di balik lagu tersebut yang merupakan budaya tradisional Jawa yang dipercaya mampu memanggil makhluk halus.Â
Kajeng Kliwon (2020) adalah upacara memberikan korban suci sebagai persembahan kepada Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) beserta seluruh keinginannya. Teluh (2022) menceritakan pemanggilan setan untuk membalaskan dendam terhadap sebuah keluarga dengan cara diteluh.
Ketiga, lingkungan alam. Hantu Indonesia sering kali dikaitkan dengan lingkungan alam seperti hutan, gunung, dan tempat-tempat angker lainnya. Lokasi-lokasi ini dianggap sakral dan penuh misteri dalam budaya Indonesia, sehingga memberikan latar yang sempurna untuk cerita horor.Â
Perempuan Tanah Jahanam (2019) bercerita tentang Maya dan Dini yang pergi ke desa karena mendapatkan informasi bahwa mereka memiliki harta kekayaan di sana.Â
Mereka menemukan beberapa fakta mengejutkan dan menyeramkan mengenai desa tersebut. KKN Di Desa Penari (2022) mengisahkan kegiatan KKN lima mahasiswa di sebuah desa terpencil di dalam hutan.
Keempat, penampakan non-fisik. Hantu di Indonesia tidak selalu ditampilkan secara fisik yang jelas dalam wujud manusia seperti hantu di film Hollywood. Hantu di film Jin Khodam (2023) aslinya berwujud genderuwo. Trinil (2024) adalah hantu kepala tanpa tubuh.Â
Paling sering adalah penampakan pocong dan kuntilanak. Kadang-kadang mereka hadir sebagai suara, bayangan, atau sensasi yang tidak terlihat, yang menciptakan suasana horor yang lebih psikologis dan subtil.Â
Perbedaan dalam representasi hantu di Hollywood dan Indonesia mencerminkan perbedaan budaya dan kepercayaan. Di Hollywood, pendekatan yang lebih visual dan berbasis teknologi mencerminkan fokus pada hiburan dan efek khusus. Sementara itu, di Indonesia, representasi hantu lebih terikat pada tradisi, mitos, dan kepercayaan spiritual, yang memberikan kedalaman dan konteks budaya yang kaya.
Hantu dalam film Hollywood dan Indonesia menawarkan pandangan yang berbeda tentang ketakutan dan supranatural. Hollywood dengan pendekatan modern dan teknologi tinggi, sementara Indonesia dengan akar budaya dan spiritual yang dalam.Â