Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Setelah menulis cerpen dan film di Kompasiana (akan dibukukan), sekarang menulis tema religi dan kesehatan. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menghapus Kenangan

3 Oktober 2024   11:12 Diperbarui: 3 Oktober 2024   11:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama beberapa minggu berikutnya, Dr. Malik mengajak Dira mencoba berbagai kegiatan. Mereka melukis, berkebun, dan bersepeda. Dalam prosesnya, Dira mulai menemukan kembali kebahagiaan yang sempat hilang. Setiap tawa, setiap goresan warna di kanvas, memberikan Dira kenangan baru yang tidak kalah berharga.

Suatu sore, saat mereka berkumpul di taman, Dira mengamati langit senja. Dia merasa sesuatu dalam dirinya mulai pulih. "Dr. Malik, apa mungkin saya bisa belajar dari kenangan buruk saya?" tanya Dira, penuh harap.

"Tentu saja. Kenangan itu akan selalu ada, tetapi cara kita melihatnya yang menentukan," jawabnya sambil tersenyum.

Dira pun siap menghadapi masa depan. Ia belajar bahwa hidup tidak selalu tentang melupakan, tetapi tentang mengingat dan melanjutkan. Dira tidak mau lagi terperangkap dalam kenangan buruk. Dira memeluk tantenya, yang kini ia kenali kembali, dan berkata, "Terima kasih, Tante. Aku siap untuk melanjutkan hidupku."

Nita tersenyum, pelukan mereka menjadi tanda bahwa mereka berdua telah menemukan jalan kembali satu sama lain. Dalam perjalanan yang penuh liku, Dira akhirnya mengerti bahwa meski kenangan buruk tidak bisa dihapus, mereka bisa menjadi bagian dari cerita hidupnya yang lebih indah.

TAMAT

"Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita." - Fiersa Besari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun