Pemuda itu terdiam. Dalam kesunyian itu, Hani melanjutkan, "Aku tidak hanya menunggu suamiku; aku menunggu kenangan kami, cinta yang kami bangun bersama, dan harapan bahwa suatu saat, dia akan kembali."
Mendengar itu, pemuda itu mulai memahami. Ia menyadari betapa dalamnya perasaan Hani, betapa kekuatan cinta bisa mengalahkan waktu dan kesedihan. Hani tak hanya menunggu suaminya; ia juga menjaga setiap momen berharga yang mereka lalui.
Hari-hari berlalu, dan peron itu terus dipenuhi orang-orang yang datang dan pergi. Namun, Hani selalu di sana, seperti tiang penyangga di tengah arus kehidupan yang terus berputar. Suatu hari, sekelompok anak-anak berlari dan menghampirinya, tertawa riang. Mereka memandang bunga-bunga di vasnya dan bertanya, "Nenek, untuk siapa bunga ini?"
Hani tersenyum. "Untuk suamiku, yang kini ada di dalam hatiku. Setiap bunga ini mewakili kenangan kami. Setiap kelopak adalah cerita yang tak akan pernah pudar."
Anak-anak itu terpukau, mengangguk-angguk. Hani menjadi pengingat bahwa cinta tidak mengenal waktu. Dalam keheningan sore, suara kereta yang mendekat membawa kembali ingatan masa lalu. Hani menatap rel, dan seolah mendengar suaminya memanggil namanya.
Malam pun datang, menutup hari dengan damai. Hani bangkit dari bangku, meninggalkan vas bunga yang kini kosong. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa cinta sejatinya akan selalu hidup, tak peduli seberapa jauh. Dia berjalan perlahan menuju rumah, berharap besok adalah hari yang berbeda. Suatu saat, suaminya pasti akan pulang.
Ketika kereta terakhir melintas, bayangan Hani berdiri di peron, menjadi bagian dari cerita abadi yang takkan pernah pudar. Dia adalah simbol harapan, cinta yang tak tergoyahkan, dan kekuatan untuk tetap percaya. Setiap sore, Hani akan terus menunggu, tak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Baginya, menunggu adalah perjalanan cinta yang paling indah.
TAMAT
"Kesetiaan adalah ketika cinta lebih kuat dari naluri."- Paul Carvel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H