Ella tersipu. Kata-kata itu, yang sudah lama hilang, kini kembali dan menghangatkan hatinya.
Waktu terus berjalan, dan Sahrul tak pernah mengetahui siapa donor matanya. Sahrul dan Ella kini kembali ke kehidupan mereka, namun dengan semangat baru. Sahrul yang dulu lebih sering terpesona pada hal-hal yang tak penting, kini mendapati bahwa keindahan yang paling berarti ada tepat di sampingnya. Cahaya itu tidak pernah hilang, hanya tertutupi oleh kabut yang sementara.
Di dalam setiap tatapan, Sahrul dan Ella saling menemukan. Mereka menemukan cinta yang selama ini terpendam, menunggu saatnya untuk sekali lagi berkilau. Mata baru Sahrul tidak hanya memberinya kembali penglihatan, tapi juga membuka mata hatinya yang selama ini tertutup. Dan mereka pun melanjutkan hidup, bersama dalam cahaya yang kini tak lagi terabaikan.
Mereka tidak pernah tahu bahwa mata yang kini membuat Sahrul takjub melihat kecantikan istrinya adalah mata milik Angga. Mungkin di suatu tempat, ada bagian kecil dari Angga yang ikut tersenyum melihat Ella melalui mata Sahrul. Mata yang dulu memandang Ella dengan kekaguman kini berada di wajah suaminya.
TAMAT
"Siapapun dapat melihat mata orang lain, tetapi pecinta dapat melihat jiwa satu sama lain melalui mata." -- Larry Latta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H