Dalam sejarah umat manusia, ada beberapa tokoh yang memberikan dampak besar, baik dari sisi agama, politik, ilmu pengetahuan, maupun budaya. Namun, tidak banyak yang mempengaruhi dunia secara menyeluruh dalam berbagai bidang seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Salah satu tokoh non-Muslim yang mengakui kehebatan Nabi Muhammad SAW adalah Michael H. Hart, seorang astrofisikawan dan sejarawan Amerika Serikat, yang dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama.
Michael H. Hart lahir pada 1932 dan dikenal sebagai seorang ilmuwan dan penulis yang sangat tertarik dengan sejarah dunia. Ia memadukan keahliannya dalam sains dengan ketertarikan terhadap sejarah dan tokoh-tokoh yang mempengaruhi perkembangan peradaban manusia. Pada tahun 1978, Hart menerbitkan bukunya yang kontroversial The 100, yang berisi daftar 100 tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Keputusan Hart untuk menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi puncak mengejutkan banyak orang, terutama karena penulisnya bukan seorang Muslim. Mengapa seorang non-Muslim seperti Hart begitu mengagumi Nabi Muhammad SAW dan menempatkannya di peringkat pertama, mengalahkan tokoh-tokoh besar lainnya seperti Isaac Newton, Yesus Kristus, dan Buddha?
Dalam bukunya, Hart menjelaskan dengan cukup rinci alasan di balik pilihannya. Salah satu poin terpenting yang ia tekankan adalah pengaruh Nabi Muhammad SAW yang luar biasa, baik dalam aspek agama maupun politik. Hart menulis bahwa Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya orang dalam sejarah yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa dalam dua ranah tersebut sekaligus.
Hart berpendapat bahwa tidak ada figur dalam sejarah yang memiliki pengaruh besar dalam dua aspek yang berbeda seperti Nabi Muhammad SAW. Di satu sisi, beliau adalah pendiri agama Islam yang pada masa kini diikuti oleh lebih dari satu miliar umat. Di sisi lain, beliau juga adalah pemimpin politik yang berhasil menyatukan suku-suku Arab yang sebelumnya hidup dalam keadaan berantakan dan berkonflik.
Nabi Muhammad SAW tidak hanya menyebarkan ajaran agama, tapi juga mendirikan sebuah tatanan sosial dan politik yang bertahan hingga berabad-abad setelah wafatnya. Negara Islam yang didirikan di bawah kepemimpinan beliau menjadi kekuatan yang sangat kuat di Timur Tengah dan kemudian berkembang hingga ke Eropa, Afrika, dan Asia.
Hart juga menekankan bahwa pengaruh Nabi Muhammad SAW tidak hanya terbatas pada masa hidupnya, tetapi terus berkembang setelah wafatnya. Islam berkembang dengan sangat cepat dan menjadi salah satu agama terbesar di dunia. Prinsip-prinsip ajaran Islam yang beliau bawa, seperti keadilan, persamaan, dan solidaritas sosial, terus menjadi panduan bagi miliaran orang di seluruh dunia hingga saat ini.
Salah satu alasan lainnya mengapa Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama adalah karena beliau berhasil menyebarkan ajarannya dalam waktu yang relatif singkat. Dalam waktu kurang dari 23 tahun, Nabi Muhammad SAW berhasil mengubah masyarakat Arab dari yang penuh dengan kebodohan, ketidakadilan, dan kekerasan menjadi sebuah masyarakat yang diatur oleh hukum dan nilai-nilai moral yang tinggi.
Sebagai seorang nabi, beliau memberikan ajaran agama yang sangat mendalam dan komprehensif. Sebagai seorang pemimpin politik, beliau membentuk tatanan masyarakat yang adil dan makmur. Hart menilai, tak ada figur lain yang berhasil mencapai kedua hal tersebut dalam satu masa hidupnya.
Hart juga menyinggung tentang akhlak mulia Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu alasan mengapa beliau mendapatkan begitu banyak pengikut. Beliau dikenal sebagai seorang yang jujur, amanah, dan rendah hati. Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau sudah mendapat gelar Al-Amin (yang dapat dipercaya) dari masyarakat Mekkah. Sifat-sifat mulia ini membuat Nabi Muhammad SAW mampu mempengaruhi dan mengubah pola pikir masyarakat Arab pada masa itu.
Hart melihat, dalam segala situasi yang dihadapi, baik saat menghadapi kesulitan maupun kemenangan, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan kebijaksanaan dan kesabaran yang luar biasa. Akhlak beliau menjadi cerminan dari ajaran yang dibawanya, dan inilah yang membuat Islam dapat berkembang pesat dalam waktu yang singkat.
Michael H. Hart menyadari bahwa keputusannya menempatkan Nabi Muhammad SAW di peringkat pertama bisa menimbulkan kontroversi, terutama di kalangan penganut agama lain. Dalam bukunya, ia membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan tokoh-tokoh besar lainnya, seperti Yesus Kristus dan Buddha.
Meskipun Yesus memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah agama, Hart berpendapat bahwa pengaruh politik Yesus tidak sebanding dengan Nabi Muhammad SAW. Yesus tidak memimpin negara, tidak mengubah tatanan sosial secara langsung, dan ajarannya sebagian besar disebarkan oleh para pengikutnya setelah kematiannya. Sebaliknya, Nabi Muhammad SAW secara langsung memimpin negara, menyebarkan ajaran agamanya, dan membentuk sebuah tatanan politik yang kuat selama masa hidupnya.
Selain itu, Hart mencatat bahwa peran penting Paulus dalam menyebarkan ajaran Kristen juga menjadi alasan mengapa ia menempatkan Yesus di peringkat kedua. Sementara itu, dalam Islam, Nabi Muhammad SAW sendirilah yang memainkan peran utama dalam penyebaran agama dan pembentukan masyarakat Islam.
Keputusan Michael H. Hart untuk menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama dalam daftar tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah bukanlah tanpa alasan. Hart melihat Nabi Muhammad SAW sebagai figur unik yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa di bidang agama dan politik. Pengaruh beliau yang begitu besar dan bertahan lama menjadikan beliau tokoh yang tidak tertandingi dalam sejarah manusia.
Buku The 100 karya Hart mungkin telah memicu perdebatan, tetapi satu hal yang pasti: pengakuan seorang sejarawan non-Muslim terhadap kehebatan Nabi Muhammad SAW adalah bukti bahwa beliau memang layak disebut sebagai manusia terbaik sepanjang masa. Baik sebagai nabi, pemimpin politik, maupun teladan akhlak, Nabi Muhammad SAW telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H