Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Alumni ponpes Jombang, Bogor, dan Madinah. Menikah dengan seorang dokter. Menulis fiksi, film, religi, dan kesehatan. Semua akan dijadikan buku. Terima kasih sudah mampir.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lari Marathon

15 September 2024   10:41 Diperbarui: 15 September 2024   20:43 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-ai-image/close-up-athlete-running

Ia memandang sekeliling, mencoba memahami situasi aneh ini. Rasa lelah tak lagi terasa, seakan tubuhnya tak membutuhkan istirahat. Semua kesibukan, semua kelelahan dari lari tadi tiba-tiba memudar. Hanya sunyi yang tersisa. Sepi, begitu menyelimutinya. Bobi melangkah pelan, menelusuri deretan nisan yang masing-masing tertulis nama dan tanggal yang asing.

Bobi berhenti di salah satu nisan. Terukir jelas di sana nama lengkapnya sendiri: Bobi Santoso. Di bawahnya, tertera tanggal kelahirannya, dan tanggal hari ini---hari terakhirnya. "Jadi, ini akhirnya?" Bobi bergumam lirih, sambil menyentuh nisan itu. Tak ada rasa takut, hanya ketenangan yang aneh.

Sepanjang hidupnya, ia selalu berlari. Tak pernah sekali pun ia berhenti untuk bertanya mengapa ia berlari atau ke mana ia akan berakhir. Sekarang ia tahu jawabannya. Di ujung semua kesibukan, di balik semua perjuangan yang seakan tak ada habisnya, ada kesunyian. Ada akhir yang tidak bisa ditunda atau dihindari. Segala kelelahan, segala kekhawatiran, semuanya berakhir di sini, dalam sunyi yang damai.

Bobi menatap langit, yang kini semakin terang oleh cahaya pagi. Dalam ketenangan yang baru pertama kali ia rasakan, ia akhirnya sadar bahwa hidup, seperti maraton, hanyalah perjalanan menuju garis finish yang tak bisa dihindari.

Dan kini, di sini, ia tak perlu lagi berlari.

TAMAT

"Kematian adalah pelajaran yang mengingatkan kita akan nilai hidup." - Paulo Coelho

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun