“Faktor Proximity tanpa uraian memadai serta tanpa bukti uji coba yang sukses tak lebih dari sekedar bahasa lain dari faktor hoki/mujur… Bedanya hanya yang satu menggunakan bahasa intelek sementara yang lainnya memakai bahasa sehari-hari.”
Tapi belum tuntas kembara khayal kusesap, ketika seseorang menghampir tiba-tiba seraya menyodorkan beberapa gepokan bergambar cawet.
-Disempakmu Aku Mengetuk, Aku Tak Bisa Berpaling
- Ku Basuh Bekas Sempak Mu di Sempak Ku dengan Sempak Nya
- Musyawarah Sempak di Negeri Tanpa Rasa Malu dan Tanpa Kemaluan
“Ini semua karya Arke SPOG, Nus?” tanyaku pada ANhasANhisANhus yang jiwanya terpecah sembilan dan terus saja pecah walau selalu dibreidel. Benar-benar jiwa yang lebih bandel dari Voldemort karena ANhus melakukan semuanya tanpa bantuan sebuah horcrux-pun.
ANhus mengangguk disela kehiperaktifannya merauk segala gorengan di baskom, yang setelah sukses mentransfer semua nyamikan berminyak tersebut ke rongga mulut sekaligus barulah bertanya, “Piye kabare Papua, Bay?”