Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[SuDuK] Salah Satu Kompasianer ini Akan Diangkat Menjadi ‘Orang Dalam’ Jokowi

23 Januari 2016   08:34 Diperbarui: 23 Januari 2016   08:34 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan hal itu tidak hanya berlaku terhadap saya seorang, yang bisa saja karena mereka kenal dengan baik dengan saya, misalnya, hingga menimbulkan ketidak nyamanan untuk membebani tarif. Melainkan juga berlaku untuk semua, yang benar-benar amat saya syukuri buah keikhlasan mereka dalam menyumbang ilmu tanpa pamrih.

Seperti ketika ada wacana tentang cuci otak yang marak akhir-akhir ini hingga menimbulkan kasus semacam gafatar dan sejenisnya, langsung saja kupasan mendalam tentang  cuci otak berseliweran dengan amat kilau di kolom inbok. Mulai dari kupas tuntas dari sisi psikologi yang amat mendalam serta penuh cahaya sejak pemahaman dasar mengenai kelas dan atau tingkat-tingkat kesadaran yang dimiliki oleh setiap manusia, hingga mengarah kepada teknik hypnosis yang dibutuhkan dan atau mampu dilakukan dengan hasil maksimal, pada setiap tingkat kesadaran tersebut. Itupun masih bertambah pula dengan pendapat-pendapat yang bersumber dari sisi kajian politik, filsafat, humaniora, bisnis dan sebagainya: Hanya dalam respon waktu yang amat singkat!

Begitu juga ketika ada salah satu kompasianers yang mengaku telah mulai belajar ilmu gaib sejak usia sembilan tahun, yang setelahnya mulai mengeluarkan mix statement antara realita dan khayalan dengan gaya gagah namun lemah secara logika, langsung memicu Grup Inboxers-Gocap untuk membahasnya serta mengirim beberapa perwakilan untuk melindungi yang bersangkutan dari potensi hukum yang dapat menjeratnya, melalui komentar-komentar yang bertujuan menyadarkan kelemahan dari artikel yang dibuat, walau tentu saja tetap membutuhkan waktu untuk niat baik tersebut mampu dicerna oleh yang bersangkutan.

Sampai titik ini saya berani mengambil kesimpulan, bahwa kelak, salah satu dari anggota Grup Inboxers-Gocap memiliki kans yang cukup besar untuk diangkat menjadi orang dalam Jokowi. Sebab selain kualitas mereka merupakan gabungan pemikiran dari beragam disiplin ilmu serta role model kehidupan semasing anggotanya, masih ditambah lagi dengan pengayaan buah ‘pembacaan kehidupan’ yang ada di sekitar domisili mereka, yang memang secara kebetulan tersebar tak hanya di Indonesia semata, melainkan hingga jauh ke luar negeri. Dan masih bertambah bertuah ketika banyak dari anggota Grup Inboxers-Gocap tersebut yang memiliki akses luas serta koneksi yang cukup baik dengan para guru besar yang ada di K, mulai dari tokoh ahli kehidupan sekelas Ayahanda Tjiptadinata, hingga yang mengaku hanya buruh namun cadas mengulas apapun semisal Bambang Setyawan, serta Felix Tani yang rajin meluruskan apapun yang dirasa bengkok pekak-pekok.

Anda kenal Gasa? Yang kabarnya ‘Ustadz Pikais’ namun gemar melempar wacana otokritik yang kerap membuat kuping merah serta mata buram itu? Atau Ninoy Karundeang yang dahulu kerap manunggal dengan Ki Sabdo Pandito? Atau Mike Reyssent si ibu rumah tangga yang tak jadi disomasi SD? Atau Pebrianov Si Profesor Picisan yang amat pemalu? Mbah Mupeang yang menyembunyikan kecerdasannya di balik bidak-bidak catur? YosMo, Hery Syofyan dan Achmad Suwefi yang namanya tak asing dalam jagat bola dan olah raga? Naftalia Si Cantik Bernalar tajam yang asyik-masyuk dalam pertapaan ranah pendidikan tingkat tingginya? Jati yang hingga detik ini artikelnya masih saja konsisten tak pernah mendapat nilai apapun dari admin K kanal manapun? Biken? Anhus? Cyrus? Ariyani Na? Robbi? Suyono Apol? Aldy M Arifin? Reza Fadly Zontor? Michael Sendow? Juga Elde dengan ‘pasangan abadinya’ yang pernah melenda di K?

Merekalah sebagian anggota Grup Inboxers-Gocap, termasuk juga beberapa punggawa dan atau mantan punggawa Kompasiana, dengan sebagian anggota lagi yang jarang berperan aktif namun cukup antusias mengintip apapun wacana yang tengah digelontorkan ke dalam forum.

Atau anda kenal Bay Si Pemimpin Bayangan?

Jika nama yang terakhir itu tentu saja saya sendiri, yang wajib numpang narsis di artikel ini sebab semua paham bahwa untuk membuat artikel yang agak serius tentu saja membutuhkan banyak prasyarat serta ketentuan, yang amat sayang jika tak turut eksis di dalamnya. Tentu saja serius versi saya sendiri, yang bisa berbeda dengan pemahaman pembaca yang lainnya…^_

Dan demi ikutan narsis itu pulalah saya tutup artikel ini dengan petikan komentar kesukaan saya, yang pernah saya peroleh dari sahabat maya yang tak pernah saya kenal namun selalu hadir dalam sudut hati terdalam saya, walaupun kini kami tak sejalan sebab hidupnya yang kini dikelilingi model-model cantik nan menggiurkan, sangat merisaukan mata dan bathin saya untuk menikmati beragam foto yang beliau tebar di ruang maya, yang saya akui amat artistik sekaligus membuat nafsu mengejang liar, hingga menghasut saya untuk dengan amat terpaksa ‘wajib’ membuat jeda dengan beliau, demi menyelamatkan kobaran api birahi saya sendiri, haha…^_

 

"Pemimpin Bayangan", what a great name.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun