Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku Motivasi-Bisnis Buatan TKI Berpendidikan Rendah Ini Membuat Saya Menangis

19 Januari 2016   05:04 Diperbarui: 19 Januari 2016   07:25 3178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya belum pernah bertemu langsung dengan mereka, tapi hati saya ada pada mereka.

Jujur, saya mata duitan. Apapun jika tak ada hasilnya saya tak mau.

Tapi saya punya alasan. Dengan uang saya bisa membuat mereka tersenyum, karena sebatas itu yang saat ini saya mampu

Saat hutang 155 ribu NT (setara dengan 60-80 juta rupiah-Red) harus saya tanggung, tak ada siapapun yang menjadi penguat saya. Saya hanya bisa bercermin dari mereka. Bahwa semakin saya bersedekah, niscaya semakin banyak pula rejeki yang saya terima.

Ayah-ibu saya bisa makan, adik bisa sekolah dan saya mampu memberinya hal yang dia inginkan. Dan sampai saat ini saya masih diberi nafas dan kehidupanpun telah saya anggap cukup. Saya tidak tahu dan saya tidak akan pusing atas diri saya.

Entah mengapa, foto-foto tersebut langsung membuat mata saya memburam tiba-tiba. Terharu. Karena ternyata masih ada yang berlelah-lelah memikirkan orang susah. Padahal para pemimpin negeri ini belum tentu memikirkan mereka.

 

Saya mudah terharu jika sudah membicarakan tentang mereka, orang-orang kecil itu.

Saya ingat diri saya sendiri.

Ingat teman-teman saya yang tidur di atas kardus.

Di tanah kosong.

Di rel kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun