Saya belum pernah bertemu langsung dengan mereka, tapi hati saya ada pada mereka.
Tapi saya punya alasan. Dengan uang saya bisa membuat mereka tersenyum, karena sebatas itu yang saat ini saya mampu
Saat hutang 155 ribu NT (setara dengan 60-80 juta rupiah-Red) harus saya tanggung, tak ada siapapun yang menjadi penguat saya. Saya hanya bisa bercermin dari mereka. Bahwa semakin saya bersedekah, niscaya semakin banyak pula rejeki yang saya terima.
Ayah-ibu saya bisa makan, adik bisa sekolah dan saya mampu memberinya hal yang dia inginkan. Dan sampai saat ini saya masih diberi nafas dan kehidupanpun telah saya anggap cukup. Saya tidak tahu dan saya tidak akan pusing atas diri saya.
Â
Saya ingat diri saya sendiri.
Ingat teman-teman saya yang tidur di atas kardus.
Di tanah kosong.
Di rel kereta.