Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Fikber 2] Jeritan Sukma

1 Desember 2015   21:00 Diperbarui: 1 Desember 2015   21:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plak! Plak!

Dua tamparan keras melanda pipi Sukma, memberi panas sekaligus pedas tak terkira pada kulit wajahnya. Dan ketika tamparan yang ketiga kembali mendarat, Sukma mulai menyadari keadaan sekelilingnya.

“Eling, Ndhuk! Eliiing…!”

Agak syok juga Sukma melihat siapa yang menampar dan mengguncang tubuhnya.

“Ayah…? Ayah belum mati?”

“Eling, Ndhuuuk…! Nyebut…!” kembali sosok paruh baya itu mengguncang tubuh Sukma, membuat Sukma semakin yakin bahwa ini semua bukanlah halusinasi.

Tangis Sukma pecah di dada ayahnya.

“Ayah menyesal memaksamu menjadi penulis, Ndhuk, ayah menyesal!”

Dari balik bahu ayahnya, Sukma melihat pintu kamar yang seperti bekas didobrak.

“Andai ayah tak mencekokimu dengan kisah-kisah seram laknat itu, tentu keluarga kita tak akan menjadi seperti ini. Dan ibumu tak akan masuk rumah sakit hingga berbulan-bulan lamanya.”

Deg. Ibu masih hidup?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun