Â
lantas saja wajah cahaya itu
membasah, sebab kecup sayangku
begitu hujan menerpanya
lalu gelak terangkai
dalam tarian gerak yang menendang-tendang
Â
harusnya kebahagiaan tak pernah perlu dicerna
atau dibagi
tapi aku cuma seseorang
yang rapuh
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!