Bapak pucung…
Dudu baluuung… bisa ngacuuuung…
Manggone nang jero saruuung…
Duweke bapak laaan… biyuuung…
……………….
“Bagian terakhir yang paling penting itu justru hilang, Kokoh, membuat kami tak pernah mampu mencapai puncak iwekang yang paling tinggi dari aliran sejati partai kita. Untunglah ada Mahaguru Jati yang kebetulan mampir ngombe setelah berjalan kaki jauh sekali akibat kecopetan di Pasar Klewer. Agak aneh juga jika mengingat kemampuan beliau jauh lebih mumpuni tapi tetap menjadi korban (haha… ^_). Dari beliaulah kemudian mendapat tambahan kiamhoat walau memang hanya beberapa patah kata yang amat sulit serta luas pemaknaannya, Kokoh. Dan beliau juga berpesan wanti-wanti agar jangan keliru melatihnya dari urutan yang paling dasar, sebab jika tersesat dapat menyebabkan tingginya libido hingga akan berubah menjadi Pendekar Habul.”
sangkan paraning dumadi
manungso urip ono ing donya iku prasasat mung mampir ngombe