Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Izroil Menghampir

5 Juli 2015   07:16 Diperbarui: 5 Juli 2015   07:16 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

hanya satu yang kuingat

lewat semesta raya kala                                  

gaung indah menjelma sayup 

tegakkan shalat

niscaya keji dan mungkar nafsu

tak hendak menyalamimu

           

cukuplah itu bagiku

tuk sisakan sedikit waktu

beberapa kejap

sebelum batas akhir

sekedar gugurkan kewajiban

bukankah rahmat –Mu

seluas langit dan bumi

tak akan banyak berkurang sekedar

maklumi kesibukanku

mengejar dunia, agar kelak

cengkrama antara kita

jadi lebih tenang dan berisi

 

Engkau Maha Segala, tak mungkin cemburu

ketika bel kampus lebih kujaga

agar dapat kursi terdepan

atau ketika subuh –Mu, terpenggal 

kepanikanku

mengejar bus kota menuju ruang kerja

 

kuyakin Kau mengerti

sebesar keyakinanku menandaskan makan siang

agar hati tidak bercabang kala menghadap

walau jadikanku masbuk selalu

 

dan Engkau, Maha Bijaksana

tak mungkin mencercaku

yang lebih memilih berbagai seminar

dan pelatihan

ketimbang duduk bersama mengkaji ayat –Mu

bukankah lisan –Mu

selalu ada di manapun, setiap waktu

karena

setiap desah kehidupan

adalah pengejawantahan sifat –Mu

 

semua begitu indah terasa, tenang dan damai

kujalani dengan semangat menggebu

hingga malam itu

setelah berbagai aktifitas yang melelahkan

memaksaku melepaskan

satu demi satu            

waktu terintim dengan –Mu

 

kutertidur, senyum mengembang

terbayang dunia yang hampir tergenggam

terbayang surga yang kelak kugapai

dan aku tak pernah bangun lagi

           

hanya satu yang kuingat

ketika Izro’il, menghampir

dengan bentuk yang sangat

menakutkan

mencengkeramku, dan berseru

: “Api itu, untukmu…!!!”

 

Thorn Village-00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun